Berbeda dengan Haid, Flek Saat Terjadi Nidasi Adalah Tanda Positif Hamil

0
5627

Setelah pasangan dinyatakan positif hamil, sebenarnya ada perjalanan panjang menuju ke sana. Salah satunya adalah nidasi atau implantasi. Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium.

Awalnya, sel telur yang telah dibuahi membelah diri menjadi embrio dan bergerak perlahan menuju rahim. Setibanya di rahim, embrio akan menempel dan tertanam di dinding rahim, inilah yang disebut proses nidasi. Terkadang, ada perempuan yang mengalami flek atau spotting dalam periode beberapa hari setelah nidasi terjadi.

Flek implantasi, kerap dikira haid

Ada banyak orang yang mengira flek atau darah yang keluar beberapa hari setelah implantasi atau nidasi terjadi sebagai haid. Padahal, itu adalah darah yang keluar ketika embrio melekat ke dinding rahim.

Keluarnya flek ini termasuk salah satu tanda-tanda kehamilan yang paling umum terjadi. Setidaknya, 25% perempuan mengalami hal ini beberapa hari setelah berhubungan seksual.

Namun sangat mudah membedakan flek akibat nidasi dan haid. Flek ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24-48 jam. Ini sesuai dengan waktu yang diperlukan sel telur untuk melekatkan diri ke dinding rahim.

Jika dirunut, biasanya keluarnya flek ini terjadi sekitar 23 hari sejak hari pertama haid terakhir. Kronologinya secara umum sebagai berikut:

  • Hari 1: hari pertama haid
  • Hari 14-16: ovulasi
  • Hari 18-20: fertilisasi
  • Hari 24-26: nidasi atau implantasi disertai flek

Selain durasi, warna darah yang keluar pada periode nidasi juga cenderung kecokelatan. Ini berbeda dengan darah haid yang berwarna merah segar. Aliran darah flek ini juga tidak keluar terlalu banyak, hanya berupa flek saja.

Kapan harus ke dokter?

Pendarahan dalam bentuk apapun dianggap sebagai sinyal bahaya bagi ibu hamil. Ini betul, itu sebabnya dokter spesialis kandungan selalu meminta ibu hamil melaporkan tanda-tanda munculnya flek atau pendarahan meskipun ternyata tidak berbahaya sekali pun.

Jika flek menimbulkan keraguan apakah janin di dalam kandungan tetap aman, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter. Umumnya, dokter akan melakukan rangkaian tes seperti USG atau pemeriksaan transvaginal untuk tahu persis apa pemicu munculnya flek.

Akan menjadi lebih berbahaya apabila darah yang keluar berwarna merah segar, terutama jika disertai dengan keluhan seperti nyeri di area perut bawah. Ini bisa jadi sinyal terjadinya keguguran atau kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan). Apabila ini yang terjadi, harus segera diberikan penanganan medis darurat.

Apakah nidasi bisa dikenali?

Tidak semua calon ibu merasakan tanda-tanda terjadinya nidasi atau implantasi. Beberapa merasakan gejala seperti kram perut, namun ada juga yang tidak. Gejala yang mungkin muncul seperti di bawah ini, yang juga menandakan kehamilan:

  • Kram perut

Untuk bisa mengandung, sel telur yang telah dibuahi harus melekat ke dinding rahim. Beberapa perempuan akan merasakan kram perut saat proses perlekatan ini terjadi. Biasanya, kram ini muncul beberapa hari setelah ovulasi terjadi.

  • Haid terlambat

Gejala paling jelas ketika seseorang hamil adalah haid yang terlambat datang. Terlebih jika siklus haid setiap bulannya cenderung teratur, kemunduran beberapa hari saja bisa menandakan positif hamil.

  • Kembung

Perubahan hormonal bisa menyebabkan pencernaan ibu hamil terasa tidak nyaman. Itu sebabnya, selain kram perut kerap muncul gejala lain seperti kembung.

  • Sensitif terhadap aroma tertentu

Gejala lain yang bisa cukup dominan adalah sensitivitas terhadap aroma tertentu, biasanya terkait dengan makanan. Ini juga berhubungan dengan faktor hormonal.

Apa yang terjadi kemudian?

Nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke-6 hingga ke-10 setelah hubungan seksual. Saat ini terjadi, level hormon estrogen menurun dan dinding rahim tengah bersiap menerima perlekatan, dibantu oleh hormon progesteron.

Apabila perlekatan berhasil, tubuh akan membentuk plasenta. Dalam waktu dua minggu kemudian, hormon human chorionic gonadotropin (hCG) semakin tinggi sehingga testpack bisa mendeteksinya dengan mudah.

Namun jika perlekatan tidak terjadi, maka hormon estrogen akan kembal meningkat. Di saat bersamaan, dinding rahim mulai luruh dan menandakan dimulainya kembali siklus menstruasi.