Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan tiga gempa bumi di Indonesia yang terjadi dalam waktu yang dekat di hari yang sama merupakan hal yang normal.
Pernyataan tersebut dikatakan Kepala Geoteknologi LIPI Eko Yulianto untuk merespons gempa bumi di Yogyakarta, Aceh, dan Maluku dengan kisaran 5 magnitudo pada Senin (13/7). Sehari sebelumnya, wilayah Sumatera Selatan juga turut diguncang gempa.
“Secara teori saya kira normal saja,” ujar Eko saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (13/7).
Belum lagi Indonesia merupakan kawasan ring of fire atau cincin api. Cincin api ini adalah lokasi lebih dari 75 persen gunung api yang ada di dunia, setidaknya ada sekitar 450 gunung api yang bisa mengakibatkan gempa vulkanik.
Oleh karena itu, Eko mengatakan tiga gempa berurutan yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang normal.
Sebagai gambaran, Eko mengatakan gempa dalam skala 2,5 hingga 5,3 magnitudo dalam setahun bisa terjadi 30 ribu kali di seluruh dunia.
“Jadi sehari di seluruh dunia rata-rata ada lebih dari 80 kejadian gempa dengan kisaran skala itu,” ujar Eko.
Sebelumnya, peneliti Gempa LIPI Mudrik Rahmawan mengatakan Indonesia terletak dalam jalur ring of fire sehingga dipastikan gempa bumi pasti sering terjadi.
Ia mengatakan para peneliti hingga saat ini masih mempelajari siklus gempa di sesar Indonesia yang bisa terjadi dalam kurun waktu ratusan hingga ribuan tahun.
“Secara prinsip seluruh Indonesia adalah ring of fire dan patahan aktif yang terus-menerus mulai dari Sumatera ada sesar Sumatera, Jawa ada sesar dan di Papua. Secara prinsip di seluruh wilayah itu harus waspada,” kata Mudrik.
BMKG sempat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada Senin (13/7) pukul 02.50 WIB, gempa ini tak berpotensi tsunami.
BMKG menyatakan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer, dan berjarak 105 kilometer barat daya Bantul, Yogyakarta.
Di hari yang sama, gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang wilayah Banda Aceh, Aceh pada pukul 07.58 WIB. BMKG menyatakan, pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, dan berada 121 kilometer barat daya Banda Aceh.
Gempa bumi turut mengguncang Maluku Tenggara Barat atau Kepulauan Tanimbar, Maluku dengan magnitudo 5,2 pada pukul 09.08 WIB. Pusat gempa berada di 6,79 Lintang Selatan, 130,62 Bujur Timur, atau 151 Km Barat Laut Maluku Tenggara Barat.
Sehari sebelumnya, Sumatera Selatan juga mengalami gempa berskala 5.0 magnitudo pada Minggu pukul 13.27 WIB,
Lokasi gempa bumi terjadi pada 5.05 lintang selatan dan 102.52 bujur timur di Pulau Sumatera bagian selatan dengan kedalaman sejauh 10 kilometer.