OmniSci, sebuah perusahaan worldwide class AI yang bergerak di bidang pengolahan data Big Data dan Artificial Intelligence (AI), bekerja sama dengan Universitas Gunadarma dan PT. Epsindo Prima Sinergi telah menyelenggarakan event Webinar (seminar online) “OmniSci Indonesia Summit 2020” dengan tema “Big Data, AI, dan Data Analytics.” Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, (18/11/2020), dan berlangsung dari pukul 8:30 sampai 16:30 WIB.
Webinar ini dilaksanakan guna meningkatkan awareness dan adopsi teknologi pengolahan data dan bagaimana mempercepat pengembangan sumber daya manusia di Indonesia yang mampu menguasai teknologi pengolahan data seperti Big Data, AI, dan Data Analytics.
Beberapa organisasi teknologi informasi juga turut mendukung kegiatan ini, diantaranya Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), dan Indonesia Artificial Intelligence Research Consortium (IARC). Turut mendukung acara ini juga adalah NVIDIA sebagai pelopor teknologi parallel computing berbasis Graphical Processing Unit (GPU).
Kegiatan yang disiarkan melalui platform online conference Zoom dan platform media streaming Youtube secara langsung ini rupanya mendapatkan sambutan yang hangat dari berbagai instansi. Terdapat sekitar 550 peserta yang tergabung dalam online conference Zoom dan tambahan 540 views dari platform Youtube, sehingga total penayangan webinar ini adalah sekitar 1090 views.
Webinar diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh rektor Universitas Gunadarma, Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E. M.M., sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara ini,.
Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Vice President Global Sales OmniSci, Joe Lee, dan CEO PT. Epsinda Prima Sinergi, Rene Indiarto Widjaja. Aktivitas webinar kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan terhadap isu-isu di dunia big data, AI dan analytics di berbagai sektor. Sesi pemaparan ini dibagi menjadi dua sesi; sesi paparan oleh pembicara utama (keynote speaker) dan sesi paparan berdasarkan use case di beberapa sector dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi.
Sesi pertama webinar atau sesi pemaparan oleh pembicara utama (keynote speaker) ini dipimpin oleh moderator Ketua IPKIN, Prof. Eko Budiardjo. Enam pembicara utama telah hadir untuk menyampaikan materi di sesi pertama ini.
Pembicara pertama adalah Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D. Beliau memaparkan tentang peluang munculnya pekerjaan baru berkat adanya inovasi AI di Indonesia. Beliau juga menyampaikan perkembangan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, terutama bidang pendidikan, tentang percepatan pengembangan AI, yakni dari program kampus merdeka dan penguatan kurikulum IT untuk pendidikan dasar dan tinggi.
“Ini adalah peluang besar bagi kita semua untuk melakukan lompatan-lompatan, karena setiap kita mempunyai akses yang luas terhadap teknologi dan akses yang sangat luas terhadap pasar. Terlebih dengan hadirnya Artificial Intelligence technology, big data analytics dan Internet of Things. Perubahan ini atau yang lebih kita kenal dengan Industry 4.0, telah mengancam 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia akan hilang dan akan digantikan oleh otomasi, tapi munculnya peluang dengan lahirnya pekerjan baru yang 2 kali lebih banyak dari yang hilang, melalui kreatifitas dan inovasi yang lahir dari teknologi dan pengetahuan.”, kata Prof. Nizam pada sesi pemaparan tersebut,”Tetapi banyak dari pekerjaan ini belum ada kompetensi yang dibutuhkan oleh mahasiswa saat ini dengan apa yang mereka hadapi di dunia 4 tahun 5 tahun mendatang. Dan ini adalah tantangan kita bersama.”,lanjutnya. Kemudian setelah itu Beliau juga membuka secara resmi acara OmniSci Indonesia Summit 2020.
Pembicara kedua adalah Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional (WanTIKNas), Ilham A. Habibie, Dr.-Ing., M.B.A. Beliau memaparkan materi mengenai pemanfaatan Big Data, AI, dan Data Analitik dalam mendukung transformasi digital. Beliau menyampaikan keseriusan pemerintah dalam percepatan transformasi digital dengan memaparkan progress pemerintah Indonesia dalam mengelola Big Data dengan Perpres Satu Data.
“Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sangat penting dan sangat mendasar, Kemudian mengenai Perpres Satu Data ini juga sangat penting sebagai suatu kunci bagaimana kita menggapai masa depan yang lebih cerah berdasarkan pengolahan dan pengumpulan data dalam jumlah yang besar sekali yang diolah dengan menggunakan kecerdasan artificial. Kemudian adanya Strategi Nasional Kecerdasan Artificial ini diharapkan mendukung implementasi transformasi digital yang kita harapkan supaya kita sebagai bangsa dan negara bisa lebih maju di masa mendatang.”,kata Pak Ilham.
Pembicara ketiga adalah Rektor Universitas Pertahanan, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D, CIQaR., CIQnR. Beliau memaparkan materi mengenai progress perkembangan pertahanan negara Indonesia yang memanfaatkan teknologi AI. Beliau juga menunjukkan beberapa teknologi peralatan tempur terbaru yang berbasiskan AI, yang dapat dimanfaatkan oleh Angkatan Darat, Udara, dan Laut.
Pembicara keempat berasal dari Industri, yakni CEO dan Founder OmniSci, Todd Mostak. Beliau memperkenalkan solusi pengolahan Big Data yang ditawarkan oleh OmniSci, yang terdiri dari OmniSciDB database dengan kemampuan query terhadap data yang jumlahnya sangat masif, lengkap dengan data lokasi (geospatial) yang diakselerasi dengan GPU dan OmniSci Immerse platform visualizer dengan kemampuan rendering data secara interaktif dan realtime.
Pembicara kelima juga berasal dari Industri, yakni Director Developer Ecosystem NVIDIA, Dr. Ettikan K. Karuppiah. Beliau memaparkan bahwa kebutuhan pengolahan data sekarang meningkat eksponensial, sekitar 3.000 kali lebih berat dibanding 4 tahun lalu. Beliau juga menyampaikan teknologi terbaru dari NVIDIA bernama NVIDIA DGX A100 yang membantu banyak penelitian di dunia. Secara khusus menjelaskan juga terkait pandemic COVID-19 dimana NVIDIA banyak membantu institusi terkait dalam pembuatan vaksin beragam virus yang dalam prosesnya membutuhkan tingkat komputasi yang masif.
Sesi pertama diakhiri oleh pembicara keenam, yakni Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pemodelan Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS), Setia Pramana, Ph.D. Beliau menunjukkan arsitektur teknologi pengelolaan Big Data yang telah dibangun dan digunakan oleh BPS, dimulai dari data retrieval, collection system, sampai big data warehouse, dan visualisasi. Beliau juga memaparkan Big Data apa saja yang sudah diterapkan oleh BPS.
Sesi kedua webinar yaitu sesi pemaparan berdasarkan use case, dipimpin oleh moderator Ketua APTIKOM, Prof. Zainal Hasibuan. Tujuh pembicara hadir untuk menyampaikan materi di sesi kedua ini.
Sesi kedua dibuka oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea dan Cukai, Ir. Agus Sudarmadi, M.Sc. Beliau memaparkan masifnya aktivitas bea dan cukai. Sehingga melatarbelakangi pengembaganan sistem integerasi seluruh aktivitas layanan bea dan cukai bernama CEISA. Beliau menjelaskan pentingnya sistem pengelolaan Big Data ini yang dapat mempercepat proses pelayanan yang dapat mempercepat seluruh proses logistik di Indonesia.
Berikutnya, pemaparan disampaikan oleh tiga pembicara OmniSci, yakni Herfini Haryono selaku VP Vertical Industry Telco OmniSci, Ghulam Imaduddin selaku Solutions Engineering Director APAC OmniSci, dan Federal Solutions OmniSci, Adam Edelman. Mereka menjelaskan lebih detail tentang solusi big data yang ditawarkan oleh OmniSci, serta melakukan demonstrasi penggunakan platform OmniSci Immerse sebagai platform visualisasi Big Data real time secara khusus kasus yang dibahas adalah bagaimana solusi yang ditawarkan OmniSci pada sektor Telco, dimana Telco memiliki data yang sangat besar sehingga membutuhkan pemrosesan data yang handal untuk membantu memberikan insight terhadap business process di perusahaan. Kemudian kasus yang dibahas berikutnya adalah mengenai bagaimana OmniSci dapat membantu dalam memonitoring dan tracing penderita COVID-19. Paparan ini juga diakhiri dengan sesi demo yang menunjukkan bagaimana OmniSci dapat memberikan insight dengan visualisasi secara interaktif dan realtime.
Akhir sesi kedua diisi oleh paparan dari IHS Markit, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan analitik dan solusi untuk bisnis khususnya untuk di sector oil and gas. Tiga pembicara yang memberikan paparan adalah Executive Director IHS Markit, Ali Sangster; Senior Vice President Upstream Energy HIS Markit, David Hicks, dan Vice President APAC OmniSci Chung Ho. Mereka memaparkan penggunakan platform OmniSci untuk solusi beberapa perusahaan oil and gas dalam melakukan analisis data geospasial tentang potensi oil and gas di suatu daerah, dimana OmniSci telah mengakselerasi pemrosesan data secara impresif sehingga pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan secara cepat dan realtime.
Webinar “OmniSci Indonesia Summit 2020: Big Data, AI, dan Data Analytics.” yang diselenggarakan oleh OmniSci, Universitas Gunadarma dan Epsindo ini diharapkan menjadi suatu inspirasi pentingnya pengelolaan data dimana Indonesia memiliki data yang sangat besar, dan menampilkan data tersebut dalam visualisasi yang interaktif dan real time, menjadi insight yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategi dan bisnis, dan juga menjadi batu loncatan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mengelola teknologi pengolahan data seperti Big Data, Artificial Intelligence, dan Data Analytics.