Saat memberikan TED Talk pada tahun 2015, Bill Gates meramal akan ada penyakit menular yang lebih mengancam manusia ketimbang perang nuklir. Kini di tengah pandemi COVID-19, Gates meminta pemerintah dunia bersiap menghadapi pandemi selanjutnya.

“Kita harus melihat apa yang telah kita pelajari dari epidemi ini, karena akan ada epidemi lainnya yang akan datang,” kata Gates dalam wawancara dengan CNN, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (17/12/2020).

Gates kemudian ditanya apa yang harus dilakukan pemerintahan Joe Biden untuk menghadapi pandemi berikutnya dengan lebih baik. Dedengkot Microsoft ini menekankan dibutuhkan kelompok global yang beranggotakan ahli penyakit menular.

“Kita membutuhkan tim ahli, sekitar 3.000 dari mereka di seluruh dunia, yang menangani penyakit menular. Ketika ada tanda pandemi, mereka akan, dengan kemampuan penuhnya bergeser dan fokus pada hal itu,” jelasnya.

Selain tim ahli penyakit menular yang lebih kuat, Gates mengatakan meningkatkan jumlah tes bisa membantu Amerika Serikat dan negara lainnya untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Bentuk persiapan lainnya yang disarankan Gates adalah mengizinkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau ahli untuk memberikan pesan yang jelas kepada publik, termasuk memberikan berita buruk agar semua orang bisa bersiap.

“Ini sudah cukup jelas: Kita akan menjadi lebih pintar di waktu selanjutnya,” ucap Gates.

Gates mengatakan ia telah berbicara dengan presiden terpilih Joe Biden tentang ‘roadmap’ yang ia kembangkan untuk menangani krisis kesehatan publik di masa depan. Ia ingin yayasan Bill & Melinda Gates Foundation yang ia dirikan terlibat dalam dialog tersebut.

Lewat yayasan tersebut, Gates sudah menyumbangkan USD 1,75 miliar untuk menangani COVID-19 secara global. Tapi pria berusia 65 tahun itu mengatakan ia rela menyumbangkan miliaran dolar setiap tahunnya untuk mencegah bencana di masa depan.

“Selama kita mengingat bagaimana buruknya kondisi saat ini, kami bersedia membayar miliaran dolar setahun untuk mencegah bencana triliunan dolar,” pungkasnya.