Sennheiser tengah mencari investor untuk membeli bisnis audio kelas consumer mereka, yaitu divisi yang memproduksi headphone dan soundbar.

Langkah ini diambil karena Sennheiser bakal mengalihkan fokusnya secara penuh ke sektor audio profesional, termasuk divisi mikrofon Neumann dan juga bisnis yang mereka sebut sebagai bisnis komunikasi.

Dalam keterangan persnya, Sennheiser mengaku ingin meningkatkan visibilitasnya dalam bisnis headphone yang kini sangat kompetitif. Mereka pun yakin bisa bersaing di pasar tersebut, namun membutuhkan investor untuk dapat mencapainya.

“Untuk bisa mengeluarkan potensi di pasar ini, kami mengkonsentrasikan sumber daya dalam tiga sektor di divisi Professional dan mencari partner kuat untuk berinvestasi di bisnis Consumer kami,” tulis Daniel Sennheiser, co-CEO Sennheiser dalam keterangannya.

Sementara itu, dalam sebuah wawancara di media Jerman bernama Handelsblatt, Daniel dan Andreas Sennheiser (keduanya CEO), menjelaskan sejumlah alasan mengapa Sennheiser mau melepas bisnis headphone-nya.

Menurut dua bersaudara itu, mereka mengakui kalau Sennheiser terlambat masuk ke segmen true wireless stereo (TWS), yang kini menjadi segmen sangat populer. Meski Sennheiser mencatatkan rekor penjualan pada 2019, namun belakangan penjualannya tak sebaik yang diharapkan.

Salah satunya adalah pasar yang semakin kompetitif, dan margin keuntungan yang terus menurun. Bahkan mereka sampai perlu mem-PHK 650 orang karyawan, dan menyisakan sekitar 2800 karyawan saat ini.

Dalam wawancara itu pun mereka menyatakan akan membuka semua opsi, termasuk untuk melepas bisnis headphonenya itu jika ada investor yang berminat, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (17/2/2021).

Harus diakui memang tekanan di bisnis audio consumer ini beberapa tahun belakangan meningkat signifikan. Yaitu dari kemunculan banyak merk baru, baik dari perusahaan audio baru maupun dari perusahaan yang baru masuk ke bisnis audio.

Termasuk dari perusahaan audio baru dari China, yang sampai-sampai memunculkan istilah chi-fi, gabungan dari kata Chinese dan hifi, atau high-fidelity. Perusahaan-perusahaan seperti ini menjual earphone dan headphone dengan spesifikasi tinggi, namun dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produk dengan spesifikasi di kelas harganya.

Kualitas suaranya pun, sampai titik tertentu, bisa bersaing dengan headphone ataupun earphone dengan harga jauh lebih mahal. Merk chi-fi yang cukup populer di Indonesia antara lain adalah Knowledge Zenith (KZ) dan Tin Audio.