Selama beberapa tahun belakangan Samsung menggunakan sistem operasi Tizen untuk jam tangan pintarnya. Namun OS buatan sendiri ini kabarnya bakal ditinggalkan.
Padahal, sejauh ini jam tangan pintar Samsung bisa dibilang cukup sukses dan popularitasnya pun cukup tinggi. Namun tetap saja muncul rumor kalau Samsung bakal meninggalkan Tizen dan beralih ke Wear OS buatan Google.
Rumor ini dihembuskan oleh Ice Universe, yang biasanya punya informasi cukup akurat. Menurutnya jam tangan pintar Samsung yang selanjutnya bakal menggunakan Wear OS, meski tak dijelaskan juga apakah itu akan berlaku seterusnya atau hanya untuk satu jam tangan pintar.
Namun mungkin juga Samsung bakal mempunyai dua jenis jam tangan pintar, yaitu menggunakan Tizen dan Wear OS, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (22/2/2021).
Secara garis besar, perbedaan utama sistem operasi untuk jam tangan pintar antara Wear OS dengan Tizen dan OS buatan pabrikan lain (di luar watchOS) adalah jumlah fiturnya.
Wear OS biasanya mempunyai fitur yang lebih komplit, namun harus dibayar dengan konsumsi daya baterai yang jauh lebih tinggi. Kebanyakan jam tangan dengan Wear OS hanya bisa bertahan 1-2 hari.
Sementara itu jam tangan pintar yang menggunakan OS buatan sendiri, seperti dari Huawei, Xiaomi, dan Samsung, biasanya bisa bertahan jauh lebih lama.
Sebelumnya ada juga rumor yang menyebut kalau Samsung bakal punya fitur baru yang menarik untuk jam tangan pintarnya. Yaitu kemampuan mengukur tingkat gula darah tanpa perlu menggunakan jarum untuk mengambil darah penggunanya.