Seorang pria menyerang sesama penumpang dengan sebilah pisau di kereta komuter Tokyo pada Jumat malam, dan melukai 10 orang.
Tersangka, yang berusia 36 tahun, mengaku kepada polisi bahwa dia menjadi marah ketika dia melihat beberapa perempuan “tampak bahagia” dan ingin membunuh mereka, demikian laporan media setempat.
Salah-seorang korban, seorang mahasiswi, dikabarkan mengalami luka serius, sedangkan korban lainnya mengalami luka ringan.
Kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang dan langkah-langkah keamanan ketat diberlakukan di Tokyo, yang menjadi tuan rumah Olimpiade.
Pria itu menyerang para penumpang di dalam kereta di dekat stasiun Seijogakuen sekitar pukul 20:40 waktu setempat pada hari Jumat.
Kereta dibawa ke perhentian darurat oleh sang masinis setelah mereka mendengar suara teriakan dari dalam gerbong.
Menurut tim penyidik, tersangka melompat ke jalur rel dan melarikan diri. Awak kereta kemudian memandu para penumpang berjalan di sepanjang rel menuju stasiun terdekat.
Seorang saksi mata, yang berada di kereta, mengatakan kepada NHK News bahwa orang-orang tiba-tiba mulai berlari ke arahnya, dan kemudian melarikan diri.
Tersangka kemudian masuk ke toko serba ada dan memberi tahu karyawannya bahwa dia adalah “tersangka dalam insiden yang dilaporkan media berita”. Dia mengaku lelah setelah kabur.
Kepolisian Metropolitan Tokyo mengkonfirmasi pada Sabtu pagi bahwa mereka telah menangkap seorang pria berusia 30-an, namun tidak mengkonfirmasi tentang proses penangkapannya atau memberikan rincian lebih lanjut.
Sembilan dari 10 yang terluka sudah dilarikan ke rumah sakit, sementara lainnya berjalan menjauh dari tempat kejadian.
Walaupun Jepang menjadi salah satu negara teraman di dunia, ada sejumlah serangan pisau dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2019, seorang pria menyerang sekelompok anak sekolah yang tengah menunggu bus di Kawasaki. Dua orang tewas dan sedikitnya 18 orang terluka akibat serangan ini.
Sumber : BBC[dot] COM