Taliban berkuasa kembali di Afghanistan, siapa saja para pemimpinnya dan bagaimana sepak terjang mereka?

0
459

Taliban telah mengejutkan dunia setelah menguasai kembali Afghanistan hanya dalam waktu 10 hari, cepat mengambil alih kendali kota-kota besar dan kecil.

Masih belum jelas siapa yang nantinya akan mengambil tampuk pemerintahan baru. Tapi apa yang kita ketahui tentang pemimpin Taliban sejauh ini, siapa saja mereka?

1. Hibatullah Akhundzada

Hibatullah Akhundzada menjadi panglima tertinggi Taliban pada Mei 2016.

Pada periode 1980an, dia terlibat dalam perlawanan Islam melawan kampanye militer Soviet di Afghanistan, tapi reputasinya lebih dari sekadar pemipin agama dibandingkan pemimpin militer.

Akhundzada bekerja sebagai kepala Pengadilan Syariah pada 1990an.

Setelah pertama kali mendapat kekuasaan pada 1990an, Taliban mempromosikan dan mendukung hukuman sesuai dengan interpretasi mereka yang sempit mengenai hukum Islam: mereka mengeksekusi pembunuh dan pezina di muka umum, dan memotong anggota tubuh pencuri.

Di bawah kepemimpinan tertutup Mullah Mohammed Omar (yang diperkirakan meninggal pada 2013), Taliban juga melarang adanya televisi, musik, bioskop, rias wajah, dan melarang perempuan berusia 10 atau lebih untuk duduk di bangku sekolah.

Mullah Mohammed Omar

Akhundzada diyakini berusia 60an, dan menjalani sebagian besar hidupnya di Afghanistan.

Bagaimana pun, menurut para pakar, dia mempertahankan hubungan dekat dengan apa yang disebut “Quetta Shura” – Para pemimpin Taliban Afghan yang dikatakan berbasis di kota Quetta, Pakistan.

Sebagai panglima tertinggi kelompok tersebut, Akhundzada bertanggung jawab atas urusan politik, militer dan agama.

para pemimpin Taliban

2. Abdul Ghani Baradar

Mullah Abdul Ghani Baradar adalah satu dari empat tokoh laki-laki yang mendirikan Taliban pada 1994.

Dia menjadi ujung tombak pemberontakan setelah Taliban digulingkan oleh invasi AS pada 2001.

Tapi dia ditangkap dalam operasi gabungan AS-Pakistan di Kota Karachi, Pakistan Selatan, Februari 2010.

Taliban delegation headed by Abdul Ghani Baradar (C), the groups deputy leader, are seen leaving the hotel after attending the meeting on Afghan peace with the participation of delegations from Russia, China, the US, Pakistan in March 2021

Dia menjalani hukuman penjara selama delapan tahun, sampai akhirnya dibebaskan sebagai bagian dari rencana untuk memfasilitasi proses perdamaian. Dia telah menjadi kepala kantor politik di Qatar sejak Januari 2019.

Pada 2020, Baradar menjadi pemimpin pertama Taliban yang berkomunikasi secara langsung dengan presiden AS setelah melakukan perbincangan dengan Donald Trump.

Hari ini, Abdul Ghani Baradar adalah pemimpin politik utama Taliban.

“Kami memperoleh kemenangan yang tak disangka-sangka.. sekarang, ini adalah tentang bagaimana kami melayani dan melindungi rakyat kami,” kata Baradar dalam sebuah pernyataan yang direkam di Doha, ibu kota Qatar, di mana dia menjadi bagian dari tim negosiasi Taliban dalam perundingan damai.

Mike Pompeo and Abdul Ghani Baradar

3. Mohammad Yaqoob

Mohammad Yaqoob adalah anak dari pendiri Taliban, Mullah Mohammed Omar.

Dia diyakini berusia kurang lebih dari 30 tahun, dan masih mengambil peran sebagai pemimpin operasi militer Taliban.

Setelah kematian mantan pemimpin Taliban, Akhtar Mansour pada 2016, sejumlah militan menginginkan Yaqoob menjadi panglima tertinggi yang baru, tapi sebagian lainnya merasa bahwa dia masih terlalu muda dan kurang pengalaman.

Menurut laporan media lokal, Yaqoob tinggal di Afghanistan.

4. Sirajuddin Haqqani

Sirajuddin Haqqani adalah salah satu wakil pimpinan tertinggi Taliban.

Setelah kematian ayahnya, Jalaluddin Haqqani, dia menjadi pemimpin baru dari jaringan Haqqani, yang telah dihubung-hubungkan dengan sejumlah serangan paling kejam di Afghanistan saat melawan pasukan pemeirntah dan sekutu Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Jaringan Haqqani merupakan salah satu yang paling kuat dan ditakuti di dalam kelompok Taliban. Sebagian orang mengatakan, geng mereka lebih berpengaruh dibandingkan kelompok ISIS di Afghanistan.

FBI poster on the Haqqni network

Kelompok tersebut, yang dilabeli oleh AS sebagai organisasi teroris, berperan mengawasi keuangan dan aset militer Taliban di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Haqqani diyakini berusia sekitar 45 tahun, dan keberadaannya tidak diketahui.

5. Abdul Hakeem

Pada September 2020, Taliban menunjuk Abdul Hakem sebagai kepala tim negosiasi Taliban yang baru di Doha.

Dia diyakin berusia sekitar 60 tahun. Ia dilaporkan mengelola sebuah madrasah – sekolah Islam – di Quetta, Pakistan, sekaligus mengawasi sistem peradilan Taliban.

Banyak pemimpin senior Taliban dilaporkan mengungsi ke Quetta, untuk menggerakan para militan dari sana.

Tapi Islamabad telah membantah tentang keberadaan “Quetta Shura”.

Hakeem juga mengepalai dewan ulama yang kuat diyakini sebagai salah satu yang paling dekat dengan panglima tertinggi, Akhundzada.

Sumber : BBC [dot] COM