Film James Bond No Time to Die akhirnya tayang di bioskop pada tahun ini, setelah lama tertunda akibat pandemi virus corona yang melanda dunia sejak awal tahun lalu.
Bisa dibilang seri film ini sangatlah epik, karena banyak mengambil adegan di alam bebas. Tak hanya di tengah kota, kejar-kejaran dengan penjahat pun dilakukan di danau sampai hutan.
Berikut enam lokasi syuting film James Bond No Time to Die yang bisa dikunjungi:
1. Italia: Matera, Gravina Di Puglia dan Sapri
Kota “gua batu” di Italia, menjadi lokasi adegan pembuka film James Bond ‘No Time to Die’.
Sebelum menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, kota disebut sebagai kota paling miskin di Italia. Tumpukan sampah hingga penyakit malaria menjadi masalah di sini.
Setelah menjadi Situs UNESCO, Matera menjadi Ibukota Kebudayaan Eropa 2019.
Selain hotel di “kota gua batu” Matera, Bond juga beraksi di jembatan Romawi kota Gravina In Puglia.
Kemudian untuk adegan berenang di pantai, lokasinya di Pantai Spiaggia Dell’Arco Magno, Sapri.
Lengkungan batu yang besar di tengah laut menjadi pemandangan utama saat datang ke pantai ini.
2. Jamaika: Port Antonio
Rumah pensiun Bond di Jamaika berada di tepi pantai yang tenang. Semasa pensiunnya, ia menghabiskan waktu dengan berlayar dan memancing. Kehidupan bujang yang hakiki.
Syuting adegan ini dilakukan di Port Antonio, kota pesisir di Jamaika.
Kehidupan lokal di sini juga sangat semarak, tak heran Port Antonio menjadi destinasi favorit para backpackers.
Jamaika telah sering menjadi lokasi syuting favorit untuk film James Bond, seperti ‘Dr No’ dan ‘Live And Let Die’.
3. Norwegia: Nittedal dan The North Atlantic Road
The Guardian melaporkan bahwa pemerintah Norwegia menawarkan potongan pajak 47 juta kroner (sekitar Rp78 miliar) untuk syuting ‘No Time To Die’ di negaranya.
Taktik pemerintah Norwegia untuk mengundang investasi film demi menggairahkan pariwisatanya bisa dibilang berhasil, karena banyak penonton yang penasaran dengan keindahan lokasi rumah Madeleine Swann yang berada di tepi danau beku.
Adegan itu dilakukan di dekat Nittedal, tidak jauh dari Oslo, ibu kota Norwegia.
Adegan epik lain yang juga diproduksi di negara ini ialah kejar-kejaran mobil di Jembatan Atlantic Ocean Road.
Desain jembatannya sangat unik, karena melengkung cukup curam. Di kanan kirinya adalah lautan, sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati saat menyetir di musim dingin, hujan atau berangin.
4. London: Whitehall, Pinewood Studios dan Jembatan Hammersmith
Whitehall menjadi area kantor Bond di London. Kawasan ini dihuni banyak bangunan dari periode Tudor yang klasik. Tak banyak pemukiman penduduk di sini, karena areanya lebih banyak ditempati gedung pemerintahan.
Selain adegan di dalam kantor, terdapat juga adegan saat Bond bertemu M di area Jembatan Hammersmith, satu dari banyak jembatan di London yang melintasi Sungai Thames.
Jembatan Hammersmith dibuka sejak tahun 1827 dan tersambung ke kawasan Fullham.
Panjangnya 210 meter, dan lebarnya 13 meter. Bisa dilintasi kendaraan bermotor dan pejalan kaki.
Selebihnya, syuting film James Bond di London dilakukan di studio film Pinewood Studios.
5. Kepulauan Faroe: Kalsoy
Kawasan Kalsoy di Kepulauan Faroe juga menjadi lokasi adegan kejar-kejaran Bond dengan penjahat di ‘No Time to Die’.
Kepulauan Faroe dikenal sebagai pemukiman burung puffin yang menggemaskan. Selebihnya, hanya 150 jiwa yang tinggal di sini. Letaknya memang sangat terpencil.
Terdapat 13 lembah epik yang dijuluki dijuluki “The Flute” di sini.
Ada restoran bintang dua Michelin di sini, Koks, yang disebut sebagai “restoran di ujung dunia”.
6. Skotlandia: Cairngorms
Pada bulan Juli, dilaporkan bahwa syuting untuk ‘No Time To Die’ sedang berlangsung di Cairngorms, Skotlandia.
Cairngorms ialah kawasan pegunungan di Skotlandia. Di sini juga terdapat area Taman Nasional Cairngorms.
Kejar-kejaran antara mobil 4×4 di tengah lembahnya menjadi salah satu adegan epik dalam film James Bond tahun ini. Belum lagi saat Bond harus bersembunyi di tengah hutan berkabutnya.
Skotlandia pun telah sering menjadi lokasi syuting film James Bond, seperti ‘Skyfall’, ‘The World Is Not Enough’, ‘The Spy Who Loved Me’, dan ‘From Russia With Love’.
Sumber : CNN [dot] COM
