Ban Tanpa Udara Meluncur 3 Tahun Lagi

0
447

Ban tanpa udara ditargetkan segera dijual ke pasaran tiga tahun lagi oleh Michelin. Produsen ban asal Prancis ini sudah mengembangkan ban tanpa udara sejak 2005.

Michelin sudah menentukan target produksi ban tanpa udara mereka yang dinamakan Unique Puncture-proof Tire System (Uptis) mulai 2024. Uptis secara eksklusif dikembangkan bersama General Motors yang kemungkinan diperkenalkan di Chevrolet Bolt EV.

Michelin mengatakan ban tanpa udara Uptis bakal dijual antara US$40 hingga US$65 per ban atau berkisar Rp639 ribu (kurs Rp14.202) sampai Rp923 ribu.

Selain Michelin, produsen lain yang juga mengembangkan ban tanpa udara adalah Bridgestone dengan produk bernama QuietTrack. Produk ini disebut akan dijual lebih mahal, yakni US$133 per ban atau sekitar Rp1,9 juta.

Secara garis besar ban tanpa udara sama seperti ban konvensional, dinilai dari bentuk seperti donat, berwarna hitam, dan terbuat dari karet. Namun bedanya ban tanpa udara tidak dirancang menampung udara jadi desainnya dibuat berongga pada bagian dinding.

Struktur berongga itu fungsinya sebagai penyangga antara bagian tapak ban dan pelek. Dari struktur tersebut bisa dipahami kerja ban tak akan menggunakan tekanan udara.

Keberadaan struktur tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan, ini akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan tidak rata.

Teknologi ban tanpa udara buatan Michelin dikembangkan selama lebih dari 16 tahun lalu. Sejak pertama kali berita ban tanpa udara ini ditulis gizmag.com pada 2005, model ini cepat menjadi cerita popular, seperti dikutip dari New Atlas.

Michelin mengatakan tidak ada cara mengetahui keawetan ban tanpa udara, namun dikatakan mampu bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional.

Dilansir dari Clean Technica, Michelin berharap tapak ban tanpa udara bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Sebab pengemudi dapat mengganti karet tapak di sekitar lingkar luar ban saja jika ban sudah aus.

Hal ini berbeda dari ban konvensional yang mengharuskan seluruh bagian ban diganti saat tapak ban aus. Dengan demikian pengemudi disebut tidak perlu membawa ban serep selama perjalanan.

Pengguna ban tanpa udara mendapat keuntungan tidak akan pernah mengalami kebocoran. Ban ini juga tidak akan mengalami masalah jika tertembus paku atau benda tajam lainnya sebab memang dirancang tanpa udara sehingga tak mungkin kempis.

Michelin mengatakan sekitar 200 juta ban setiap tahun berakhir di tempat pembuangan sampah lebih awal lantaran mengalami kebocoran ban. Ban tanpa udara diklaim memiliki masa pakai yang lama, sehingga tak menghasilkan banyak limbah, menurut laporan Motor Biscuit.

Rongga pada ban dapat diatur untuk memenuhi karakteristik yang diinginkan. Pengguna dapat menyetel kaku atau lenturnya ban secara individual di bawah gaya akselerasi, pengereman, menikung, dan penanganan benturan.

Karakteristik ban terhadap benturan bahkan dapat disetel untuk kebutuhan suspensi di beberapa jenis kendaraan.

Sumber : CNN [dot] COm