Penjualan mobil di China sebagai pasar mobil terbesar di dunia kemungkinan bakal naik hingga 5,4 persen menjadi 27,5 juta unit pada 2022, menurut badan industri otomotif terkemuka negara tersebut.
Dari total yang disebutkan, penjualan kendaraan energi baru diperkirakan akan tumbuh 47 persen menjadi 5 juta unit, berdasarkan pengumuman Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) dalam sebuah pernyataan.
CAAM juga mengumumkan pada 2021 penjualan diperkirakan naik 3,1 persen menjadi 26,1 juta unit. Dari jumlah tersebut penjualan kendaraan listrik naik 1,5 kali menjadi 3,4 juta unit.
Reuters menyebutkan penjualan mobil di China mengalami gangguan akibat mereka kekurangan pasokan chip semikonduktor.
Kendala berkepanjangan ini membuat penjualan mobil di China surut 9,1 persen pada November.
Di sisi lain, penjualan juga disebut optimistis mengalami peningkatan pada tahun ini di Tanah Air menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengaku optimis penjualan mobil nasional tahun ini bakal berada pada angka 850 ribu unit atau naik dari target sebelumnya sebanyak 750 ribu unit.
Nangoi berpendapat kenaikan target disebabkan situasi dinilai makin kondusif, terlebih saat ini ada dukungan pemerintah melalui subsidi mobil baru melalui relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Pemerintah diketahui memberikan relaksasi PPnBM mulai dari 25 persen, 50 persen, dan 100 persen. Namun kebijakan ini tidak berlaku menyeluruh, melainkan hanya kepada produk mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia dan kapasitas mesin tertentu.
“Target tahun ini 850 ribu unit jadinya. Ya harusnya bisa tercapai mudah-mudahan bisa karena penjualan bagus soalnya di-support PPnBM,” kata Nangoi November 2021.