Sejumlah peristiwa gempa yang terjadi belakangan ini, mengingatkan kita pada beberapa gempa terbesar di dunia. Bukan untuk membuat panik, tapi kita memang harus waspada dan tanggap bencana alam.
Dikutip dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Bumi adalah peristiwa bergetarnya Bumi akibat pelepasan energi di dalam Bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak Bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa Bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa Bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan Bumi.
Salah satu gempa terbesar di dunia, pernah terjadi di Indonesia. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa gempa terbesar di dunia berdasarkan urutan skala magnitudonya.
1. Valdivia, Chile (9,5 magnitudo – 22 Mei 1960)
Gempa Bumi di Valdivia, Chile pada 22 Mei 1960 menewaskan 1.655 orang, 3.000 luka-luka, dan 2 juta orang mengungsi.
Kerugian dari bencana ini mencapai USD550 juta, dan tsunami yang ditimbulkannya berdampak hingga ke Hawaii, Jepang, dan Filipina.
Dua hari setelah gempa pertama, gunung api Puyehue di dekatnya meletus, memuntahkan abu vulkanik setinggi 6 km ke atmosfer selama beberapa minggu.
2. Prince William Sound, Alaska, AS (9,2 magnitudo – 28 Maret 1964)
Prince William Sound adalah sound (bagian perairan pedalaman yang lebih besar dan dalam dari teluk dan fyord) yang berada lepas Teluk Alaska, Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan gempa Chile, kerusakan di gempa Alaska tidak terlalu besar. Namun tetap saja, bencana ini memakan korban. Tsunami yang disebabkan gempa merenggut 128 nyawa dan sampai ke Hawaii, menyebabkan kerugian total hingga USD311 juta.
Kerusakan paling parah terjadi di kota Anchorage, 120 km dari pusat gempa, Guncangannya dilaporkan berlangsung selama 3 menit.
3. Aceh, Indonesia (9,1 magnitudo – 26 Desember 2004)
Sudah 17 tahun berlalu, namun peristiwa gempa dan tsunami Aceh selalu dikenang masyarakat Indonesia karena menorehkan duka mendalam. Kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan dari gempa dan tsunami Aceh sangat parah.
Gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Aceh saat itu diperkirakan mencapai ketinggian 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau sekitar 360 kilometer per jamnya.
Sebanyak 15 negara ikut terdampak bencana tsunami ini yaitu Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, Somalia, Myanmar, Maladewa, Malaysia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, Afrika Selatan, Yaman, Kenya, dan Madagaskar. Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand.
Pusat gempa berada 250 km di tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km. Total ada 227.900 korban tewas, 1,7 juta orang mengungsi di 14 negara Asia Selatan serta Afrika Timur. Karena peristiwa ini, Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, menetapkan tiga hari sebagai masa berkabung.
4. Tohoku, Jepang (9,1 magnitudo – 11 Maret 2011)
Jepang merupakan negara yang cukup rentan mengalami gempa dan tsunami. Salah satu peristiwa gempa terdahsyat yang pernah terjadi di Jepang ialah gempa Tohoku yang terjadi pada 11 Maret 2011. Gempa tersebut berkekuatan 9,1 magnitudo.
Gempa mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter, 15.000 orang meninggal dunia, dan 450.000 orang kehilangan tempat tinggal. Tak hanya itu, gempa ini juga memicu reaktor nuklir di PLTN Fukushima meledak. Radiasi besar terjadi di sekitar kawasan PLTN dan membahayakan kehidupan manusia.
5. Severo-Kurilsk, Kamchatka (9,0 magnitudo – November 1952)
Gempa Bumi Severo-Kurilsk 1952 mengguncang pesisir Semenanjung Kamchatka, Rusia. Berkekuatan 9,0 magnitudo, gempa ini memicu tsunami besar yang menerjang kota Severo-Kurilsk pada 5 November 1952 pada pukul 5 pagi.
Akibatnya, banyak pemukiman hancur dan kota Severo-Kurilsk sendiri sudah diluluhlantakkan oleh gempa utamanya. Tsunaminya sendiri terdiri dari tiga gelombang dengan ketinggian sekitar 15-18 m.
Seusai gempa, kebanyakan warga Severo-Kurilsk melarikan diri ke kawasan perbukitan dan banyak yang selamat dari gelombang tsunami pertama. Namun, banyak yang kemudian kembali ke kota dan tewas akibat gelombang kedua. Gelombang yang ketiga tercatat tidak sebesar yang pertama dan kedua. Tsunami saat itu sampai ke Selandia Baru, Chile, hingga Peru.
Diperkirakan dari jumlah penduduk sekitar 6.000 orang, sebanyak 2.336 tewas. Warga yang selamat dievakuasi ke Rusia, dan pemukiman Severo-Kurilsk dibangun di tempat lain. Gempa Kamchatka tercatat sebagai gempa Bumi terdahsyat yang pernah melanda Eropa, khususnya negara Rusia.