Teleskop luar angkasa James Webb dilaporkan telah menyelesaikan fase operasinya di luar angkasa dua minggu setelah diluncurkan. Telekop ini telah berhasil membuka panel cermin besar yang berlapis emas dan berbentuk bunga dan siap untuk mempelajari setiap fase sejarah kosmik.
Dilaporkan Al Jazeera, insinyur senior NASA, Thomas Zurbuchen, mengungkapkan dirinya cukup emosional setelah teleskop tersebut berhasil membentangkan bagian terakhir dari cermin setinggi 6,5 meter tersebut.
“Saya emosional tentang hal itu, sungguh pencapaian yang luar biasa. Kami melihat pola yang indah di luar sana di langit sekarang,” kata Zurbuchen dikutip Minggu (9/1/2022).
Operasi paling berisiko terjadi pada awal minggu ini ketika pelindung matahari seukuran lapangan tenis dibuka.
Perisai akan diposisikan secara permanen antara teleskop dan Matahari, Bumi dan Bulan, dengan sisi menghadap Matahari dibangun untuk menahan panas hingga 110 derajat Celcius.
James Webb ini memiliki ukuran sangat besar sehingga para ilmuwan ini harus melipatnya dengan gaya origami agar pas dengan roket yang diluncurkan dari Guyana Prancis pada Natal 2021 lalu.
Teleskop ini digadang-gadang lebih powerful dibanding Hubble. Pembangunan James Webb memakan dana senilai US$ 10 miliar atau Rp 143 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Nantinya teleskop ini akan memindai kosmos untuk aliran cahaya dari bintang dan galaksi pertama yang terbentuk 13,7 miliar tahun yang lalu. Untuk tugasnya ini, NASA telah melengkap James Webb dengan cermin terbesar dan paling sensitif yang pernah diluncurkan yang disebut ‘mata emas’.
‘Mata emas’ tersebut mulai terbuka pada Jumat (7/1/2021) lalu ditandai dengan membukanya membuka sisi kiri seperti meja drop-leaf.
Cermin ini terbuat dari berilium, logam yang ringan namun kokoh dan tahan dingin. Masing-masing dari 18 segmennya dilapisi dengan lapisan emas ultra tipis, yang sangat memantulkan cahaya inframerah.
Segmen heksagonal seukuran meja kopi harus disesuaikan dalam beberapa hari dan minggu ke depan sehingga dapat fokus sebagai satu pada bintang, galaksi, dan dunia asing yang mungkin memiliki tanda-tanda kehidupan di atmosfer.
“Sepertinya kita memiliki 18 cermin yang sekarang menjadi primadona kecil, semuanya melakukan hal mereka sendiri, menyanyikan nada mereka sendiri dengan kunci apa pun yang mereka gunakan, dan kita harus membuatnya bekerja seperti paduan suara dan itu adalah proses yang metodis dan melelahkan,” kata Jane Rigby, ilmuwan operasi peluncuran ini.
Direncanakan Webb akan menempuh perjalanan hingga 1,6 juta kilometer dalam waktu dua minggu lagi. Saat ini teleskop tersebut telah berada satu juta kilometer dari Bumi.
Menurut NASA, teleskop masih memiliki waktu sekitar lima setengah bulan untuk persiapan. Selanjutnya, Webb akan menyelaraskan optik teleskop dan mengkalibrasi instrumen ilmiahnya.
Jika semua terus berjalan dengan baik, pengamatan sains akan dimulai musim panas ini. Para astronom berharap untuk mengintip kembali ke dalam 100 juta tahun dari Big Bang yang membentuk alam semesta, lebih dekat dari yang telah dicapai Hubble.
Misinya juga mencakup studi tentang planet-planet yang jauh untuk menentukan asal usul, evolusi, dan kelayakhuniannya.