Sejumlah perusahaan Inggris menawarkan produk-produk kebutuhan bayi yang berpendekatan ramah lingkungan. 

Biaya mengurus bayi tidak murah, termasuk dalam urusan pakaian. Banyak orang tua berpendapat, bayi tumbuh besar luar biasa cepat sehingga ukuran pakaian mereka kerap berubah-ubah. Banyak orang tua terpaksa sering membeli pakaian baru untuk si kecil.

Tidak hanya itu. Banyak pakar berpendapat, biaya lingkungan untuk pengadaan pakaian baru itu, termasuk beragam aksesorisnya, luar biasa besar. Tak heran, industri pakaian kerap dituding sebagai salah satu kontributor sampah terbesar dunia.

Perusahaan Inggris bernama Bundlee mencoba mengatasi masalah itu. Mereka menawarkan jasa menyewakan dan bukan menjual pakaian bayi. Eve Kekeh, pendiri Bundlee, menjelaskan bagaimana para orang tua baru memanfaatkan jasa ini.

“Orang tua bisa memilih dua jenis jasa yang kami tawarkan: kapsul atau spesial. Untuk yang pertama, kami menawarkan koleksi pakaian berkualitas yang bisa dipilih untuk si kecil. Untuk yang kedua, pelanggan diberi prioritas untuk memilih pakaian dari merek-merek ternama. Para pelanggan hanya perlu mengambil dan kemudian mengembalikannya. Kami secara profesional akan membersihkan dan menyanitasinya untuk proses penyewaan berikutnya,” jelasnya.

Sekitar 1.000 orang telah menjadi pelanggan Bundlee, yang didirikan pada 2018. Pelanggan kapsul dikenai biaya 31 dolar per bulan, sedangkan biaya untuk pelanggan spesial 51 dolar per bulan. Menurut Bundlee, para orang tua dapat menghemat hingga 75 persen dana untuk kebutuhan pakaian bayi dengan menjadi pelanggan mereka.

Kehadiran perusahaan kecil ini mencerminkan tren yang sedang berkembang saat ini di Inggris, atau bahkan di dunia. Ketika dihadapkan pada situasi memilih, banyak orang kini memperhitungkan dampak lingkungan atas tindakan mereka. Paling tidak itu tercermin dari pameran di London Baby Show, yang berlangsung Maret 2022.

Pembersih yang dapat digunakan ulang atau reusable wipes kini makin populer. Cheeky Wipes, perusahaan Inggris yang menjual produk seperti itu, mengatakan, mereka telah menjual produknya selama lebih dari satu dekade, namun baru belakangan ini menghadapi permintaan yang meningkat.

Jo Van Huet, salah seorang manajernya mengatakan, “Dalam dua tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan besar dalam penjualan. Orang-orang menyukai aspek keberlanjutan lingkungannya. Mereka tidak perlu membuang-buang uang untuk produk yang pada akhirnya meningkatkan timbunan sampah. Dalam empat atau lima tahun terakhir saja, kami tahu kami telah menghapus kebutuhan lebih dari 80 juta produk pembersih yang diperlukan untuk merawat bayi.”

Popok bayi yang bisa digunakan ulang juga makin diminati. Nappy Dent, salah satu merek popok ternama, kini bahkan bekerjasama dengan sejumlah unit usaha kecil mengembangkan popok yang bisa digunakan ulang dengan motif-motif lucu dan menarik. Popok itu bisa dicuci seperti halnya pakaian biasa di mesin cuci.