Salmonella di Kinder, Ada 5 Makanan yang Rentan Terinfeksi Bakteri

0
445

Gara-gara wabah Salmonella, peredaran cokelat Kinder dihentikan untuk sementara waktu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Penyetopan dilakukan sebagai upaya pencegahan akibat dugaan penyebaran bakteri Salmonella dalam cokelat.

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri Salmonella sendiri merupakan 1 dari 4 penyebab utama penyakit diare di dunia. Manusia umumnya terinfeksi melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Bakteri Salmonella paling sering masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman. Anda bisa terkena infeksi jika tidak memasak makanan tertentu dengan baik.

Berikut beberapa makanan yang berpotensi terkontaminasi bakteri Salmonella.

1. Sayuran

Sebuah studi dari Universitas Birmingham mengungkapkan bahwa bakteri Salmonella enterica serovar dapat menginfeksi sayuran dan dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi orang yang memakannya.

Beberapa jenis sayuran yang dilaporkan sempat ditarik di luar negeri karena dugaan infeksi bakteri ini antara lain lettuce dan sayuran hijau yang biasa digunakan sebagai salad.

Melansir Science Daily, sayuran dapat terkontaminasi Salmonella jika dipupuk dengan kotoran yang mengandung Salmonella atau diairi dengan air yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Sayuran juga dapat mengandung bakteri Salmonella jika bersentuhan dengan peralatan atau produk lain yang mengandung bakteri tersebut selama proses pemotongan, pencucian, pengemasan dan persiapan.

Namun proses memasak sayuran sampai matang bisa membunuh bakteri ini.

2. Produk Susu Mentah

Susu mentah merupakan susu yang belum dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya. Akibatnya, susu mentah dan produk susu mentah seperti keju, es krim, dan yogurt dapat mengandung berbagai bakteri bahaya, termasuk Salmonella.

Melansir CDC, susu bisa terkontaminasi dari kotoran hewan yang bersentuhan langsung dengan susu. Selain itu, susu juga terkontaminasi dari peralatan pekerja susu, seperti pakaian dan sepatu yang kotor.

3. Melon

Melon dikaitkan dengan wabah Salmonella braenderup yang telah mempengaruhi 200 orang di lebih dari 10 negara seperti Denmark, Finlandia, Belanda, Kanada, dan Swiss.

Melansir Huffington Post, bakteri Salmonella bisa masuk ke melon dengan beberapa cara. Bakteri bisa menempel pada kulit melon yang tidak dibersihkan dengan benar. Melon yang disimpan pada suhu yang cukup dingin juga bisa mendorong pertumbuhan bakteri.

4. Telur

Telur yang terlihat segar dengan cangkang yang bersih masih memiliki kemungkinan mengandung bakteri Salmonella. Bakteri dapat menginfeksi telur dengan berbagai cara.

Salah satu caranya adalah dengan terkontaminasinya cangkang telur dengan kotoran ayam. Bakteri ditularkan ke telur ayam mengerami telurnya.

Solusinya, telur ayam harus dimasak sampai benar-benar matang untuk mematikan bakteri. Hindari makan telur mentah atau setengah matang jika tak yakin telur bebas Salmonella.

5. Daging Mentah

Daging mentah atau setengah matang bisa menyebabkan penyakit. Daging mentah mengandung bakteri seperti E. coli, Yersinia dan Salmonella.

Bakteri bisa berasal dari hewan seperti ayam dan sapi yang membawa Salmonella lalu menularkannya melalui fesesnya. Daging juga bisa terkontaminasi Salmonella dari air.

Apa saja gejala infeksi Salmonella? Intip halaman selanjutnya ?

Gara-gara Salmonella, peredaran cokelat Kinder dihentikan untuk sementara waktu oleh BPOM. Namun ada beberapa makanan yang rentan terinfeksi Salmonella.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri Salmonella sendiri merupakan 1 dari 4 penyebab utama penyakit diare di dunia.

Biasanya, penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti berikut:
– Demam;
– Sakit perut;
– Diare;
– Mual dan muntah.

Sebagian besar salmonellosis bersifat ringan dan dapat disembuhkan. Namun, dalam beberapa kasus, infeksi bisa mengancam nyawa.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella. Berikut di antaranya, mengutip laman Mayo Clinic.

1. Gangguan pada pencernaan dan usus

Tubuh memiliki banyak pertahanan alami terhadap infeksi Salmonella. Misalnya, asam lambung yang kuat dapat membunuh banyak jenis bakteri Salmonella.

Namun, beberapa kondisi medis dan asupan obat tertentu dapat merusak pertahanan alami tersebut.

Misalnya saja penyakit radang usus, yang membuat bakteri Salmonella lebih mudah bertahan.

Selain itu, penggunaan obat jenis antasida yang menurunkan keasaman perut dan antibiotik juga dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan bakteri Salmonella.

2. Masalah kekebalan tubuh

Beberapa kondisi medis dan penggunaan obat tertentu bisa merusak kekebalan tubuh. Kondisi daya tahan tubuh yang lemah membuat seseorang mudah terinfeksi bakteri Salmonella.

Beberapa rasa sakit akibat bakteri ini ini bisa dirasakan sebagai gejala infeksi Salmonella di dalam makanan.

Sumber : CNN [dot] COM