Honda di Malaysia mengumumkan pada situs resmi mengenai kondisi terkini yang membuat produksi mobil surut dan memengaruhi pemenuhan unit permintaan konsumen. Menurut Honda hal ini disebabkan minimnya pasokan chip semikonduktor.
Kendala kekurangan chip ini terasa di pabrik Honda Malaysia, Kota Melaka.
Paultan dalam laporannya menyebutkan gangguan pasokan chip diakibatkan masalah global dan pandemi. Hal ini lantas berdampak pada rantai pasok produksi mobil.
Perusahaan mengatakan karena penurunan hasil produksi di tengah permintaan pasar yang mulai tinggi, pelanggan akan mengalami keterlambatan menerima pengiriman unit mobil.
Honda menambahkan sebagian pengiriman unit mungkin tidak bisa dilakukan saat masa pembebasan pajak mobil baru dari pemerintah setempat yang resmi berakhir 30 Juni 2022.
Merek Jepang ini meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Perusahaan berjanji memaksimalkan hasil produksi sebaik mungkin.
Masalah ini tidak khusus untuk Honda, tetapi juga produsen lain seperti Proton di Malaysia. Hal yang sama juga terjadi pada Honda di Indonesia.
Inden mobil Honda di Indonesia terjadi selama berbulan-bulan diakibatkan minimnya pasokan chip semikonduktor.
Misalnya HR-V saat ini masa tunggunya disebut sampai Agustus 2022.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada konsumen HR-V yang terpaksa harus menunggu,” kata Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy pada April 2022.
Bahkan Honda di Indonesia sampai harus ‘menumbalkan’ Mobilio karena ingin mempercepat masa inden Brio yang permintaannya lebih banyak. Kedua model ini diketahui menggunakan komponen chip yang sama.
Sumber : CNN [dot] COM
