Tambah Lagi, Sekutu AS Ini ‘Buang’ Teknologi 5G Huawei China

0
333

Kanada menjadi negara baru yang akan memblokir penggunaan peralatan 5G Huawei Technologies dan ZTE Corp dengan alasan keamanan nasional. Ini membuat seluruh anggota Five Eyes resmi tak memakai teknologi 5G Huawei.

Five Eyes merupakan aliansi yang digagas oleh Amerika Serikat (AS) untuk pertukaran data intelijen. Kelompok ini beranggotakan AS, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan Australia.

“Kami berencana mengecualikan Huawei dan ZTE dari jaringan 5G kami,” ujar Menteri Perindustrian Kanada Francois-Philippe Champagne, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2022).

“Penyedia [layanan telekomunikasi dan internet] yang sudah memasang peralatan ini akan diminta untuk menghentikan penggunaannya dan menghapusnya berdasarkan rencana yang kami umumkan hari ini.”

Francois-Philippe Champagne menambahkan perusahaan Kanada akan diminta mencopot perangkat teknologi 5G Huawei dan ZTE mulai Juni 2022, jika hingga 2024 perusahaan tidak seluruhnya mengganti perangkat, maka biayanya tidak diganti.

Francois-Philippe Champagne menambahkan perusahaan telekomunikasi dan internet Kanada yang menggunakan perangkat 4G milik Huawei dan ZTE juga harus mencopotnya paling lambat 2027.

Pengecualian teknologi 5G Huawei dan ZTE dari infrastruktur pertama kali dilakukan oleh AS ketika dipimpin Presiden Donald Trump. AS menuding perangkat 5G milik kedua raksasa teknologi itu bisa disusupi pemerintah China untuk memata-matai negara lain.

Klaim AS ini terus dibantah oleh Huawei dengan menyebut perusahaan tidak ada hubungannya dengan pemerintah China.

Seorang juru bicara kedutaan China di Kanada menyebut kebijakan Kanada ini adalah “dalih manipulasi politik” dan menuduh Kanada bekerja sama dengan AS untuk menekan perusahaan-perusahaan China.

Alykhan Velshi dari Huawei Kanada mengatakan perusahaan masih menunggu untuk mendengar “ancaman keamanan nasional macam apa yang ditimbulkan oleh Huawei”.

Ia menyebut Huawei masih memiliki 1.500 karyawan di Kanada, sebagian besar bekerja pada divisi penelitian dan pengembangan (R&D), dan penjualan produk seperti ponsel dan akan tetap melakukannya.

ZTE Corp tidak segera memberikan komentar atas pertanyaan yang diajukan Reuters.