Sebuah aplikasi ponsel menjembatani kesenjangan komunikasi antara mereka yang tunarungu dan yang mampu berbicara serta berpendengaran normal.
Ribuan orang tunarungu di Pakistan dan seluruh dunia mendapat manfaat dari ConnectHear. Aplikasi ponsel ini memungkinkan mereka berkomunikasi dengan orang yang dapat berbicara dan mendengar normal.
ConnectHear dikembangkan di Pakistan oleh seorang perempuan yang terlahir dari pasangan tunarungu. Ia menyaksikan kesulitan yang dialami orang tuanya dan memutuskan untuk berbuat sesuatu bagi komunitas tunarungu.
Aplikasi ini terhubung ke sebuah call center yang stafnya adalah para penerjemah Bahasa Isyarat. Melalui panggilan video, orang tunarungu dapat menyampaikan apapun yang kemudian diterjemahkan kepada orang yang pendengarannya normal.
Alisha Ahmed adalah mahasiswa desain interior yang bercita-cita membuka bisnisnya sendiri dalam waktu dekat. Ia rutin mengunjungi toko-toko dekorasi rumah di Karachi untuk melihat desain dan tren terbaru.
Alishba yang tunarungu mengatakan kualitas hidupnya meningkat signifikan sejak ia mulai menggunakan aplikasi itu. Ia tidak perlu lagi mengandalkan kerabatnya untuk berkomunikasi. Menurut analisis data ConnectHear, aplikasi ini telah diunduh di 106 negara.
ConnectHear menerima ribuan panggilan video setiap bulan, 70 persen dari Pakistan, 10 persen dari India dan selebihnya dari berbagai penjuru dunia. Aplikasi ini hanya tersedia selama jam-jam kerja, namun tim penerjemah bekerja seharian. Ada 4-5 penerjemah per rotasi kerja dalam sehari.
Para penerjemah dapat bekerja dalam Bahasa Isyarat Pakistan, yang mirip dengan Bahasa Isyarat India. Ini membuat ConnectHear popular di kalangan tunarungu Asia Selatan dan diaspora di seluruh dunia.
Aliya Afzal, seorang penerjemah di ConnectHear, mengatakan, mereka mendapat panggilan video untuk berbagai jenis skenario. Menurut ConnectHear, hampir 70 persen dari panggilan itu terkait dengan keuangan dan layanan kesehatan.