Setiap tahun, bahkan setiap bulan, selalu ada vendor smartphone yang merilis HP terbaru. Di antara begitu banyak pilihan, ada beberapa smartphone flagship yang menjadi favorit konsumen.
iPrice melakukan riset untuk mengetahui smartphone flagship apa yang berhasil menarik perhatian para pencinta gadget di Indonesia dalam 3 tahun terakhir, dan bagaimana antusiasme konsumen selama 3 bulan pertama setelah smartphone tersebut dirilis.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim riset iPrice menggunakan Google Trends untuk menganalisis tren minat masyarakat terhadap smartphone flagship dari brand Apple, Samsung, Vivo dan Oppo yang dirilis pada tahun 2019, 2020 dan 2021.
Analisis dilakukan sejak tanggal perilisan masing-masing smartphone hingga 3 bulan setelahnya. Berikut ini hasil temuan menarik dari riset ini.
Apple vs Samsung
Meskipun memiliki harga relatif lebih tinggi, ternyata hal ini tidak menurunkan antusiasme masyarakat terhadap smartphone yang dirilis Apple. Seluruh seri iPhone dari tahun 2019 hingga 2021, berhasil mempertahankan posisinya menjadi smartphone flagship yang paling diminati masyarakat Indonesia setiap tahun.
Bahkan tren minat masyarakat selama 3 bulan pertama setelah iPhone dirilis dapat dianggap paling stabil, yaitu rata-rata penurunannya dalam tiga tahun terakhir hanya sebesar -24%.
Tentunya terdapat banyak alasan mengapa masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi terhadap smartphone flagship dari Apple, salah satunya adalah fokus Apple untuk selalu meningkatkan kenyamanan user.
Mulai dari inovasi terbaru hingga kecanggihan teknologi seperti menyediakan tingkat keamanan data yang tinggi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kenyamanan user, sehingga sulit bagi pengugna untuk berpindah ke produk lain.
Selain itu, value yang ditawarkan Apple dalam brand-nya adalah melalui kualitas. Desain yang elegan dan premium, fitur-fitur terbaru yang didukung dengan teknologi canggih bahkan berhasil membuat sebagian masyarakat membeli produk ini untuk meningkatkan value dirinya. Jadi, tidak heran kalau minat terhadap seri flagship dari brand ini cukup stabil.
Smartphone flagship lainnya cenderung memiliki minat yang sangat tinggi pada awal perilisan dan menurun secara drastis setelah 3 bulan. Penurunan minat terhadap smartphone flagship dari brand Samsung mencapai -37% diikuti oleh Oppo (-47%) dan Vivo (-60%).
Berbeda dengan Apple, Samsung bukan hanya berfokus pada inovasi tetapi juga harga produk yang ditawarkan sehingga brand asal Korea Selatan ini memiliki seri produk dan harga yang lebih bervariasi untuk memenuhi kebutuhan user-nya.
Maka, dibandingkan berfokus pada smartphone flagship mereka, Samsung memperkenalkan seri smartphone mereka yang lebih luas dengan kerja sama yang dijalin bersama beberapa grup K-pop ternama seperti BTS dan Blackpink. Produk Samsung juga sering muncul di berbagai drama Korea populer yang ditayangkan secara nasional maupun internasional.
Vivo mulai gaet perhatian
Hasil analisis yang dilakukan tim riset iPrice juga menunjukkan bahwa Vivo berhasil mengambil lebih banyak perhatian konsumen Indonesia dengan perilisan smartphone flagship terbarunya dibandingkan brand Samsung selama 2 tahun terakhir.
Minat masyarakat terhadap smartphone Vivo mulai meningkat pada tahun 2020, setelah mereka merilis seri smartphone flagship terbarunya yaitu Vivo X50.
Pencarian terhadap seri ini meningkat hingga 1058% jika dibandingkan dengan model pendahulunya yaitu Vivo NEX 3. Tidak heran jika seri smartphone Vivo X50 ini mendapatkan perhatian yang tinggi dari masyarakat, mengingat seri ini menjadi smartphone yang dilengkapi dengan sistem gimbal stabilization pertama di industri smartphone.
Teknologi ini merupakan stabilizer yang dapat membantu para pencinta gadget maupun kreator konten untuk mengambil gambar yang lebih stabil, baik saat merekam video maupun mengambil foto.
Bukan hanya mengalami peningkatan tren pencarian, menurut laporan International Data Corporation (IDC) yang berjudul Indonesia Smartphone Market Share, Vivo juga berhasil menjadi brand smartphone dengan penjualan tertinggi di tahun tersebut dengan market share sebesar 27,1%.
Pandemi tentunya turut berperan dalam pergeseran minat masyarakat terhadap smartphone. Kondisi ekonomi yang tidak menentu, serta situasi yang mendorong masyarakat untuk melakukan segala aktivitas secara digital, menyebabkan mereka perlu mencari smartphone dengan harga terjangkau tetapi memiliki kualitas kamera yang bagus untuk menunjang kegiatan virtual seperti sekolah dan bekerja secara online.