Kena Badai PHK, Perancang Aplikasi Gojek Dulu Bilang Ini

0
428
Ilustrasi/Foto: Gojek

Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) menghampiri startup Edtech, Binar Academy.

Founder dan CEO Binar, Alamanda Shantika, mengatakan, ada sekitar 20% pegawai yang terdampak keputusan itu. Namun tak dijelaskan berapa total karyawan perusahaan itu.

Untuk diketahui, Alamanda Shantika merupakan sosok yang merancang aplikasi Gojek.

Langkah tersebut diambil sebagai keputusan strategis untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi beberapa waktu terakhir.

Ala menyebut perusahaan akan berfokus menguatkan lini bisnis utama, mengoptimalkan aktivitas investasi dan melakukan streamline operasional.

“Kami akan melakukan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis dengan kapabilitas yang kami butuhkan yang sesuai dengan strategi bisnis ke depan,” kata Alamanda dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Jumat (21/10/2022).

Baru-baru ini Ala juga berkomentar soal PHK yang sedang dihadapi banyak perusahaan. Kehabisan dana dan tidak adanya kebutuhan besar dinilai jadi permasalahan utama mengapa startup diguncang badai PHK.

Selain itu, faktor manajerial seperti kurangnya pengalaman dan visi yang jelas dari para pendiri perusahaan serta perusahaan yang kurang fokus untuk menjalankan bisnis menjadi faktor penyebab lainnya. Menurutnya, butuh banyak waktu ekosistem melakukan kalibrasi.

Banyak yang bertanya kepada saya mengenai ledakan baru-baru ini, dan yang bisa saya katakan hanyalah #iToldYouSo,” kata Alamanda dikutip dari laman Linkedin.

Untuk itu, Perempuan programmer yang pernah bekerja sebagai Vice President Product Gojek ini memberanikan diri membangun Binar Academy dengan tujuan mempercepat ketersediaan talenta.

Binar Academy dibangun dalam rangka menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Alamanda juga mengaku tidak banyak yang mau melakukan hal tersebut kala itu.

“Serta untuk tujuan ini dengan semua suka dan duka yang kamu lalui, Dita Aisyah Ignasius Setolareno dan saya bootstrap untuk Binar selama 4 tahun.” jelasnya.