Eksperimen bersejarah untuk pertama kalinya dibuat di luar angkasa. Sebuah robot dari perusahaan Nanoracks berhasil membersihkan sampah-sampah metal di sana.
Misi pembersihan ini dilakukan pada Mei lalu. Robot Nanoracks meluncur via Transporter 5 milik SpaceX untuk mengorbit ke luar angkasa lewat mekanisme rideshare rocket.
Nanoracks sendiri merupakan anak perusahaan Voyager Space, sebuah perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di Denver, Amerika Serikat.
Pemerintah AS dan perusahaan swasta memang tengah sama-sama mencari solusi untuk melindungi zona itu agar tidak berantakan untuk eksplorasi ruang angkasa.
Pasalnya, puluhan ribu keping puing sampah mengambang di orbit mengancam satelit yang makin banyak diluncurkan ke orbit rendah Bumi.
Dikutip Space, NASA, Kongres, dan Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat pun telah merilis kerangka kerja baru untuk menangani puing-puing luar angkasa dalam beberapa pekan terakhir.
Teknik yang didemonstrasikan pada misi Transporter-5 awal tahun ini disebut friction milling (penggilingan gesekan), “yang menggunakan alat pemotong beroperasi pada rotasi tinggi per menit untuk melunakkan logam,” tulis Nanoracks yang menjadi tuan rumah eksperimen ini.
Nanoracks sendiri di masa depan menargetkan pengembangan stasiun luar angkasa yang akan menjadi penampung barang-barang dari tahapan roket yang telah kedaluarsa. Misi pertama ini pun disebut sebagai Output Mars Demo-1 dan menjadi yang pertama dari rangkaian demonstrasi pemotongan metal di luar angkasa.
Memotong logam di Bumi memang bisa menjadi pekerjaan yang merepotkan. Namun, debu dan serpihannya otomatis jatuh ke tanah karena gravitasi.
“Ketika di luar angkasa dalam ruang vakum, itu tidak terjadi. Serpihan dan sampahnya mengambang,” ujar Wakil Presiden senior Nanoracks, Marshall Smith seperti dilansir Tech Crunch.
“Apa yang Anda ingin lakukan adalah mengurung serpihan itu, bukan hanya soal meteorit mikro, yang bisa saja terjadi. Namun ini adalah soal bagaimana membuat tempat kerja Anda tetap bersih,” ujarnya menambahkan.
Demonstrasi pemotongan metal ini berlangsung sekitar satu menit. Tujuan utamanya yakni memotong satu lempeng baja, telah dituntaskan dengan baik.
Nanoracks sendiri bekerjasama dengan Maxar Technologies, yang membuat lengan robotik untuk memotong baja itu. Lengan itu menggunakan perangkat penggiling gesekan yang tersedia secara komersil.
Kemudian, potongan baja itu ditampung ke dalam pesawat Outpost untuk memastikan tak ada serpihan yang keluar. Pasalnya, salah satu target dari misi ini adalah tidak ada serpihan yang bocor, dan itu berhasil.
Lebih lanjut, Nanoracks memotong metal yang berada di upper stages roket karena tujuan jangka panjang. Perusahaan itu ingin dapat mengumpulkan kepingan-kepingan metal dari upper stages rocket untuk digabungkan sehingga bisa berguna.
“Bayangkan dalam jangka waktu yang panjang. Anda bisa mengumpulkan satu, dua, tiga, atau empat lempengan itu dan membentuknya sedemikian rupa. Sehingga, mereka saling berhubungan dan Anda bisa saling memasangkannya untuk membuat struktur yang besar dan bisa digunakan untuk beragam pilihan,” kata Smith.
Di sisi lain, Nanoracks dan Voyager telah bekerjasama dengan Lockheed Martin untuk mengembangkan stasiun luar angkasa komersial, yang disebut Starlab. NASA memilih keduanya untuk mengembangkan rencana itu lebih lanjut di bawah program yang disebut Destination.