Elon Musk Memutus Hubungan Kerja 3750 Pegawai Twitter, “Jack Dorsey Selaku Pendiri Mengutarakan Permohonan Maafnya”

0
320
Jack Dorsey umumkan mengundurkan diri CEO Twitter pers Senin (29/11) waktu AS. Sebagai gantinya, ia telah menunjuk Parag Agrawal menjadi CEO. (Foto: AFP/JIM WATSON)

Pendiri Twitter Jack Dorsey tiba-tiba menuliskan permintaan maaf dalam sebuah rangkaian tweet-nya. Unggahan tersebut terjadi setelah laporan pemilik baru dan miliarder Elon Musk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada setengah dari 7.500 pegawai raksasa media sosial itu.

Dalam salah satu tweetnya, Dorsey menjelaskan dia mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Selain itu menurutnya orang-orang di dalam perusahaan merupakan sosok yang kuat dan tangguh, gambaran itu terjadi baik dulu hingga sekarang.

“Mereka akan selalu menemukan jalan, tidak peduli betapa sulitnya saat itu. Saya menyadari banyak yang marah kepada saya. Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: Saya mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu,” jelas Dorsey dalam tweetnya.

Jumlah pegawai Twitter pada 30 Juni 2013, sebelum perusahaan masuk bursa, mencapai 2.000 orang. Pada akhir tahun lalu, Twitter melaporkan jumlah karyawan 7.500 orang.

“Saya berterima kasih serta mencintai semua orang yang pernah bekerja di Twitter. Saya tidak mengharapkan menjadi timbal balik untuk sekarang…atau selamanya… dan saya mengerti.”

Kurang dari satu minggu setelah membeli perusahaan, Musk diketahui langsung melakukan perubahan besar-besaran pada Twitter. Salah satunya adalah melakukan pengurangan pekerja dan dalam email pada karyawan menyebutkan langkah tersebut “diperlukan dalam rangka memastikan perusahaan bergerak maju”.

Reuters dan sejumlah media lain melaporkan, Musk ingin memangkas setengah dari jumlah karyawan Twitter yang berjumlah total 7.500 orang.

Sebelum melakukan PHK besar-besaran, jajaran eksekutif Twitter juga dipecat sesaat setelah kesepakatan pembelian US$44 miliar terjadi. Salah satunya adalah pengganti Dorsey, Parag Agrawal dari kursi CEO.

Selain memangkas pegaawai, Musk juga tengah mempertimbangkan membebankan biaya untuk akun centang biru. Kabarnya paket tersebut akan masuk dalam Twitter Blue, layanan berlangganan premium milik perusahaan.

Menurut bos Spacex itu paket berlangganan dapat memberikan Twitter aliran pendapatan untuk pembuat konten. Namun tak semua mendukung kebijakan itu, mereka yang menentang beralasan hal itu dapat memudahkan pengguna untuk menyebarkan disinformasi atau menyamar sebagai orang lain.

Banyak pihak yang khawatir jika perombakan Twittwr dapat menyebabkan ledakan ujaran kebencian. Menurut studi dari Montclair State Universit, 12 jam setelah Musk jadi pemilik terdapat lingkungan yang jauh lebih “bermusuhan” di Twitter.