Anomali Piala Dunia 2022, Penuh Kejutan dan Sulit Ditebak

0
243

Piala Dunia 2022 telah usai dan kompetisi edisi kali ini jadi Piala Dunia dengan hal-hal yang mengejutkan.

Qatar sebagai tuan rumah akan menjadi saksi sejarah yang bakal panjang usianya. Turnamen empat tahunan ini hadir dengan anomali. Ini untuk kali pertama Piala Dunia berlangsung di musim dingin. Piala Dunia 2022 pun hadir dengan banyak sinisme.

Isu sogok dan suap antara FIFA dan tuan rumah jadi tema, serta pelanggaran HAM digaungkan. Kritik paling keras, di antara 21 edisi Piala Dunia sebelumnya, paling nyaring di Qatar.

Namun, sinisme itu malah berbuah banyak kejutan sejak hari pertama pertandingan. Lionel Messi, Kylian Mbappe, Neymar, Cristiano Ronaldo pun jadi wajah media massa dan media sosial.

Tim-tim guram seperti Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, Tunisia, dan Maroko memberi kejutan. Untuk pertama kalinya tuan rumah kalah dan disusul Argentina dipermalukan Arab Saudi dalam laga pembuka.

Jerman lantas disikat Jepang untuk menambah deret kejutan lainnya. Berturut-turut kemudian Spanyol jadi korban, Kamerun membungkam Brasil, dan Korea Selatan memperdaya Portugal.

Dari itu semua, pahlawan baru muncul di Piala Dunia 2022. Maroko menjelma jadi cerita atas pemberontakan pada kekuatan tradisional yang biasanya berkiblat ke Eropa.

Menyingkirkan Belgia di babak grup, kemudian Spanyol dan Portugal, perjalanan Maroko jadi seperti kisah David melawan Goliath. Sepak bola Afrika terangkat lagi harkatnya.

Selama fase grup dari 48 pertandingan, 120 gol tercipta dengan hanya ada dua kartu merah. Menurut Presiden FIFA Gianni Infantino, ini adalah fase grup terbaik dari Piala Dunia sebelumnya.

Untuk pertama kalinya dalam Piala Dunia, seluruh perwakilan benua tampil di babak 16 besar. Diyakini hanya berhenti pada babak grup, kejutan berlanjut di babak 16 besar hingga delapan besar.

Banyak lagi cerita yang tercipta selama Piala Dunia. Salah satunya, pemuda 21 tahun membuat Ronaldo duduk dibangku cadangan, meski sang megabintang baru membuat sejarah. Ia adalah Goncalo Ramos.

Perjalanan Argentina yang bisa bangkit usai dihajar Arab Saudi juga menuai perhatian. Prancis yang dihantam badai cedera ternyata bisa tetap perkasa hingga ke partai puncak. Ada pula kisah Kroasia yang menunjukkan bahwa Generasi Emas mereka belum sepenuhnya termakan usia.

Piala Dunia 2022 yang penuh kejutan pun ditutup oleh final Piala Dunia 2022 yang berlangsung amat menegangkan. Argentina seperti sudah nyaman merebut trofi Piala Dunia ketika unggul dua gol saat laga nyaris memasuki 10 menit akhir.

Namun Kylian Mbappe bisa mencetak dua gol dalam waktu singkat sehingga laga berakhir 2-2 di waktu normal. Lionel Messi mencetak gol kedua di laga final dan membawa Argentina memimpin 3-2 tetapi Mbappe kembali hadir sebagai penyelamat Prancis lewat hattrick di menit ke-118.

Argentina akhirnya bisa menuntaskan perlawanan Prancis lewat adu penalti dalam laga final yang sangat sulit ditebak alurnya, terutama sejak pengujung babak kedua.

Sumber : CNN [dot] COM