Kasus campak sempat meningkat beberapa waktu lalu. Beragam mitos penyakit campak pun berkembang.
Campak adalah infeksi virus yang biasanya menyerang anak-anak. Ketika menyerang anak, penyakit ini akan sangat mematikan.

Mengutip Gleneagles, sekitar 100.000 orang meninggal akibat campak setiap tahun, kebanyakan dari mereka berusia di bawah 5 tahun.

Berikut gejala campak setelah 2 minggu terpapar, gejala berikut akan berkembang:

  • Ruam kulit datar berwarna coklat kemerahan
  • Batuk kering
  • Demam
  • Mata merah dan gatal
  • Pilek
  • Bintik-bintik putih keabu-abuan kecil dengan pusat putih kebiruan di mulut, bagian dalam pipi, atau tenggorokan
  • Sakit tenggorokan.

Berikut beberapa mitos penyakit campak dan penjelasannya:

1. Penyakit tidak berbahaya

Ternyata banyak orang yang menyamakan mekanisme campak dengan cacar air. Sekali tertular tak bakal ketularan lagi.

Ada miskonsepsi bahwa tertular campak adalah cara membangun sistem imun tubuh secara alami seperti cacar air.Namun, campak berpotensi berakibat fatal.Sekitar 5 persen anak yang terkena campak terkena pneumonia. Dan pneumonia adalah penyebab paling umum kematian akibat campak pada anak kecil.

2. Penyakit anak-anak, dewasa aman

Ini perlu diluruskan. Campak bukan penyakit anak-anak saja, orang tua atau dewasa juga bisa kena campak.

Namun, virus ini diketahui lebih parah pada mereka yang berusia di bawah 5 tahun dan mereka yang berusia di atas 30 tahun.

3. Sudah vaksin campak tak bakal kena campak

Meskipun vaksin ini sangat efektif, ada kasus langka di mana campak tertular bahkan setelah imunisasi. Perlu ditekankan, vaksin jenis apapun tak akan membuat Anda jadi kebal suatu penyakit, melainkan hanya mencegah kemungkinan terburuk.

4. Vaksin campak mematikan

Vaksin ini sangat aman dan efektif untuk mencegah penyakit campak.Belum ada catatan kematian yang disebabkan langsung oleh vaksin campak.Beberapa efek samping umum dari vaksin termasuk demam, ruam ringan, dan nyeri sementara pada persendian.

5. Vaksin campak menyebabkan autis

Tidak ada hubungan yang ditemukan antara vaksin dan autisme. Ini semua hanya mitos penyakit campak. Mitos ini dimulai ketika sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1998 pertama kali menjelaskan hubungan antara vaksin campak dan autisme.