Nvidia disebut akan memamerkan chip dan teknologi kecerdasan buatan (AI) baru dalam konferensi tahunannya untuk pengembang software.

Teknologi baru ini diharapkan bisa memenuhi tingginya kebutuhan akan chip AI setelah teknologi AI seperti ChatGPT semakin populer di pasaran. Sebelumnya, CEO Nvidia Jensen Huang mengaku akan merilis layanan cloud computing, yang akan menawarkan akses ke sistem besar dengan chip Nvidia.

Nvidia adalah perusahaan yang punya peran besar di teknologi AI, karena chip atau prosesor yang dipakai melatih AI buatannya mendominasi pasaran. Pesaing Nvidia di ranah AI bisa dibilang hanya AMD dan beberapa startup, namun market share Nvidia di ranah ini sudah mencapai 80%, atau sangat menguasai pasaran.

Booming-nya AI pun berdampak besar pada nilai saham Nvidia, yang sudah naik 77% selama tahun 2023. Dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 640 miliar, Nvidia tumbuh menjadi perusahaan yang nilainya lima kali lebih besar dibanding Intel, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (23/3/2023).

Sebelumnya diberitakan, Di balik kepintaran ChatGPT dalam menjawab berbagai pertanyaan dan permintaan pengguna, ada puluhan ribu GPU Nvidia yang bekerja keras.
Menurut Bloomberg, OpenAI “melatih” ChatGPT menggunakan komputer super yang dibuat Microsoft menggunakan puluhan ribu GPU Nvidia. Bukan, bukan GPU gaming yang dipakai di sini, melainkan Nvidia A100 yang memang dikhususkan untuk melakukan komputasi data center, termasuk AI.

Oh ya, sebagai informasi, harga sebuah GPU A100 ini setidaknya adalah USD 10 ribu, atau kurang lebih Rp 150 juta. Dan, ada puluhan ribu A100 yang dipakai di komputer super untuk melatih ChatGPT.

Komputer super ini dibangun setelah Microsoft menyuntikkan USD 1 miliar ke OpenAI pada 2019 lalu. Pembuatan komputer ini pun tak semudah itu, karena Microsoft harus memikirkan bagaimana mereka bisa mengatasi panas yang dihasilkan, dan berbagai masalah lainnya.

“Kami membangun arsitektur sistem yang bisa beroperasi dan bisa diandalkan untuk skala yang sangat besar. Hasilnya ChatGPT yang bisa dipakai. Itu adalah salah satu model yang sudah dibuat. Akan banyak (model) yang lainnya,” jelas Nidhi Chappel, GM Azure AI Infrastructure di Microsoft.