Gejala Flu Burung H3N8, Picu Kasus Kematian Manusia Pertama di China

0
18

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus kematian pertama imbas infeksi virus flu burung H3N8 atau Avian Influenza A. Kasus ini terjadi pada seorang perempuan berusia 56 tahun di China.

Perempuan dari Provinsi Guangdong di China tersebut diketahui merupakan pasien ketiga yang terpapar jenis virus ini dan menjadi orang pertama yang meninggal dunia. Ia juga dilaporkan sempat sakit pada 22 Februari silam sebelum meninggal dunia.

Tak hanya itu, perempuan itu juga sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat pneumonia parah pada 3 Maret dan meninggal pada 16 Maret.

“Pasien memiliki beberapa kondisi yang mendasarinya. Dia memiliki riwayat terpapar unggas hidup sebelum penyakit itu muncul,” kata WHO dalam pernyataan resmi, seperti diberitakan AFP, Selasa (11/4).

Apa itu strain flu burung H3N8?

Konfirmasi WHO tersebut menandakan kematian manusia pertama yang diketahui dari jenis flu burung tersebut sejak H3N8 beredar pada 2002 silam.

Kala itu, strain ini hanya menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut. Namun, virus belum pernah terdeteksi pada manusia.

Kasus-kasus infeksi virus flu burung pada manusia biasanya disebabkan oleh paparan langsung atau tidak langsung terhadap unggas hidup atau mati yang terinfeksi, atau lingkungan yang terkontaminasi.

Wanita yang meninggal di China memiliki beberapa kondisi yang mendasari dan riwayat paparan unggas hidup. Sampel yang dikumpulkan dari pasar tradisional yang dikunjungi wanita tersebut sebelum jatuh sakit, dinyatakan positif terinfeksi virus ini.

Dua kasus pada manusia sebelumnya dilaporkan pada bulan April dan Mei 2022. Salah satunya mengalami penyakit kritis, sementara yang lainnya mengalami penyakit ringan.

“Penularan virus flu burung dari unggas ke manusia biasanya bersifat sporadis dan terjadi dalam konteks yang spesifik. Sebagian besar infeksi virus flu burung pada manusia yang telah dilaporkan sebelumnya disebabkan oleh paparan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi,” kata WHO.

WHO mengatakan, karena virus flu burung terus terdeteksi pada populasi unggas, maka kasus-kasus sporadis pada manusia diperkirakan akan terus terjadi di masa depan.

Gejala flu burung H3N8

WHO mengatakan, gejala yang muncul pada penderita yang terinfeksi virus flu burung H3N8 tergantung pada faktor-faktor yang terkait dengan virus tertentu dan inang yang terinfeksi.

“Penyakit dapat berkisar dari konjungtivitis atau gejala ringan seperti flu hingga penyakit pernapasan akut yang parah atau bahkan kematian. Gejala gastrointestinal atau neurologis telah dilaporkan tetapi jarang terjadi,” kata WHO.

WHO melaporkan kasus kematian manusia pertama akibat flu burung H3N8 di China. Apa saja gejala flu burung H3N8?

National Health Service (NHS) Inggris mencantumkan gejala infeksi virus flu burung, di antaranya:
– suhu tubuh yang sangat tinggi atau merasa panas atau menggigil,
– otot yang sakit,
– sakit kepala, dan
– batuk atau sesak napas.

Gejala awal lainnya mungkin termasuk:

– diare,
– mual,
– sakit perut,
– nyeri dada,
– pendarahan dari hidung dan gusi,
– konjungtivitis.

Biasanya, diperlukan waktu tiga hingga lima hari untuk munculnya gejala pertama setelah terinfeksi.

Cara mencegah flu burung

WHO menyarankan agar wisatawan yang berkunjung ke negara-negara yang diketahui terjangkit wabah flu burung untuk menghindari area peternakan.

NHS menyarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan berikut ini jika Anda hendak mengunjungi negara dengan wabah yang diketahui:

– sering mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum dan sesudah memegang makanan, khususnya unggas mentah,
– gunakan peralatan makan yang berbeda untuk daging matang dan daging mentah,
– pastikan daging dimasak hingga panas mengepul,
– hindari kontak dengan unggas dan unggas hidup.

Sumber : CNN [dot] COM