Digantikan AI, India Dua Tahun Lagi Bakal PHK Massal

0
264
Meta Akan Prioritaskan AI, Bagaimana Nasib Metaverse? Foto: Meta/Handout/Reuters Baca artikel detikinet, "Meta Prioritaskan AI, Bagaimana Nasib Metaverse?" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-6635823/meta-prioritaskan-ai-bagaimana-nasib-metaverse. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Mayoritas programmer outsource di India akan kehilangan pekerjaan dalam dua tahun ke depan digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan atau AI.

CEO Stability AI Emad Mostaque menyatakan bahwa kecerdasan buatan berpotensi berdampak besar kepada industri “outsourcing teknologi” di India. Alasannya, software kini bisa dikembangkan oleh hanya beberapa orang programmer.

“Saya pikir [AI] akan berdampak berbeda ke pekerjaan yang berbeda,” kata Mostaque dalam panggilan telepon dengan analis UBS. “Jika Anda bekerja di depan komputer dan tidak pernah dilihat oleh pegawai lain, [AI] sangat berdampak karena modelnya sangat menyerupai dengan pekerja lulusan kuliah yang berbakat.”

Namun, perbedaan regulasi di tiap negara juga akan berpengaruh terhadap dampak AI. Negara dengan aturan tenaga kerja yang ketat tidak akan merasakan dampak terlalu besar dari revolusi AI.

“Di India, programmer outsource di tiga level akan lenyap dalam setahun atau dua tahun ke depan. Di Prancis, Anda tidak akan memecat developer,” kata Mostaque.

Saat ini, ada sekitar 5 juta pengembang software di India. Sebagian besar dari mereka terancam oleh perangkat AI canggih seperti ChatGPT.

Ketersediaan tenaga kerja programmer yang melimpah membuat India menjadi lokasi utama untuk outsource pekerjaan teknis dari luar negeri. Perusahaan yang menyewa perusahaan outsource di India termasuk raksasa teknologi Silicon Valley, bank Wall Street, hingga perusahaan penerbangan.

“Kenapa Anda harus menulis kode sendiri jika komputer bisa melakukannya lebih baik? Jika diteliti lebih dalam, semua pekerjaan programming mulai dari bug testing, unit testing, hingga ideation, AI bisa melakukannya lebih baik,” kata Mostaque.

Namun, Mostaque menegaskan pekerjaan pengembangan software dan aplikasi tidak akan sepenuhnya otomatis. “Artinya, kebutuhan tenaga kerja untuk programming klasik makin sedikit.”