Data raksasa produsen mobil listrik, Tesla, dilaporkan bocor. Lebih dari 100 ribu orang jadi korban.
Laporan Handelsblatt menyebutkan data yang bocor bisa ditemukan dalam dokumen publik berlabel “Tesla File”, dikutip dari The Guardian, Selasa (30/5/2023).
Ada beberapa informasi pribadi karyawan Tesla, baik yang masih aktif bekerja maupun yang sudah berhenti. Bahkan, ada pula nomor jaminan sosial milik CEO Elon Musk.
Secara total, terdapat 100GB data yang bocor. Antara lain email pribadi, nomor telepon, gaji karyawan, detail bank, rahasia produksi, serta laporan keluhan pelanggan.
Lebih spesifik, keluhan pelanggan terkait program bantuan pengemudi Tesla, serta laporan terjadinya pengereman mendadak.
Data Tesla Dibocorkan Karyawan
Pengacara Tesla menjelaskan akses data itu disalahgunakan oleh mantan karyawan perusahaan yang menyimpan dendam.
Pengacara juga memastikan Tesla akan mengambil tindakan hukum pada pihak yang diduga sebagai pembocor data.
Namun, kejadian ini juga kemungkinan akan membuat Tesla terkena dugaan pelanggaran pelindungan data. Pengawas data di Belanda mengatakan ada kemungkinan pelanggaran yang dilakukan perusahaan.
“Kami mengetahui cerita Handesblatt dan sedang diselidiki,” kata juru bicara pengawas data AP di Belanda.
Jika pelanggaran terbukti, The Guardian menjelaskan Tesla akan didenda hingga 4% dari jumlah penjualan tahunan. Totalnya bisa mencapai 3,26 miliar euro atau setara Rp 52 triliun.