Ahli Sebut Covid-19 Varian Eris Cepat Menyebar, Apa Saja Gejalanya?

0
328

Dunia kembali harus waspada dengan keberadaan Covid-19 varian terbaru yaitu varian Eris atau Covid-19 EG.5. Varian ini bahkan telah ditemukan di Indonesia sejak Maret 2023.

Apa saja gejala Covid-19 varian eris, dan seberapa cepat varian tersebut menyebar?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), saat ini varian eris telah menyumbang 17,3 persen dari kasus baru Covid-19 di AS.

“Ini dimulai dengan sangat lambat dan kemudian tampaknya semakin meningkat dalam hal mengalahkan pendahulunya,” kata John Swartzberg, pakar penyakit menular di Berkeley’s School of Public Health, kepada Insider.

Meski menyebar dengan cepat, beberapa pihak meyakini gejala yang timbul akibat infeksi varian Eris tidak akan separah varian Corona yang merebak sebelumnya. Mungkin, gejalanya akan mirip-mirip dengan varian Corona lainnya.

Varian Eris pertama kali muncul pada Februari dan merupakan cabang dari XBB subvarian Omicron. Sebenarnya nama Eris ini bukanlah nama resmi dari WHO, namun nama julukan yang diberikan warganet sesuai dengan nomenklatur Yunani.

Virus corona EG.5 adalah subvarian dan turunan dari omicron – yang tetap menjadi jenis virus corona paling umum di dunia.

Para ilmuwan belum yakin mengapa Eris menjadi strain lebih umum, tetapi peningkatan dramatisnya membuat WHO meningkatkan Eris dari “varian under monitoring” menjadi “varian of interest.”. Dengan kata lain, WHO yakin Eris menimbulkan peningkatan risiko bagi kesehatan masyarakat global.

“Berdasarkan fitur genetiknya, karakteristik lolos dari kekebalan, dan perkiraan tingkat pertumbuhan, EG.5 dapat menyebar secara global dan berkontribusi pada lonjakan kasus,” kata laporan WHO baru-baru ini.

“Semua yang kami lihat hingga saat ini dengan varian eris menunjukkan bahwa ia memiliki sifat yang memungkinkannya sedikit lebih mudah menular daripada para pesaingnya,” kata Swartzberg.

“Kami belum melihat bukti sampai saat ini bahwa itu lebih mematikan. Artinya, itu membuat kami lebih sakit.”

Gejala Covid-19 Eris

Ilustrasi sakit batuk

Menurut Swartzberg, sejauh ini gejala Eris tampak hampir sama dengan yang disebabkan oleh jenis virus corona lainnya.

Sama seperti varian lainnya, Covid-19 eris juga menyebabkan hilangnya indera perasa dan penciuman. Berikut ini sejumlah gejala Covid-19 varian eris:batuk

– demam
– menggigil
– sesak napas
– kelelahan
– nyeri tubuh
– sakit kepala

“Mereka yang paling berisiko termasuk orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang memiliki penyakit kronis,” kata Swartzberg.

Eris mungkin lebih menular daripada jenis lain, tetapi tampaknya tidak lebih mematikan. Eris tidak mengakibatkan lebih banyak kematian daripada strain Covid lainnya. Namun, CDC melaporkan peningkatan rawat inap sebesar 12,5 persen akibat COVID-19 pada akhir Juli.

Sumber : CNN [dot] COM