Keberadaan Megalodon jadi perhatian setelah peluncuran Film Meg 2: The Trench beberapa waktu lalu. Namun, benarkah hiu raksasa itu masih ada di Bumi?
Desas desus keberadaan Megalodon disebarkan oleh sejumlah video di TikTok maupun YouTube. Namun, seorang mahasiswa doktoral Universitas Swansea, Jack Cooper memastikan hewan tersebut sudah punah.
Live Science mencatat hewan dengan nama ilmiah Otodus Megalodon itu pernah hidup di lautan pada 20 juta hingga 3,6 juta tahun lalu. Megalodon memiliki panjang hingga 18 meter dan memiliki ukuran gigi tiga kali lebih besar dari hiu putih raksasa.
“Setiap klaim bahwa Megalodon berpotensi ada di wilayah laut yang belum dijelajahi adalah omong kosong berdasarkan bukti yang kredibel,” kata Cooper kepada Live Science, dikutip Selasa (8/8/2023).
Salah satu alasannya adalah keberadaan Megalodon akan mengubah rantai makanan. Hiu raksasa itu merupakan predator puncak tertinggi dalam jaring makanan yang ada di lautan.
Jika Megalodon masih hidup, populasi paus akan terkena dampak. Menurut dia, paus saat ini masih banyak karena predator yang memangsanya sudah punah.
“Kepunahan Megalodon memiliki konsekuensi berjenjang. Paus, salah satu mangsa utamanya, menjadi lebih banyak,” jelasnya.
Dia melanjutkan, “beberapa mamalia laut terbesar saat ini seperti paus biru hanya berevolusi setelah Megalodon punah. Jadi, jaring makanan modern sebagian terbentuk karena Megalodon yang sudah tidak ada”.
Saat ini, para ilmuwan juga tengah mempelajari sejumlah wilayah lautan terdalam dan misterius yang belum terpetakan. Termasuk di antaranya adalah Palung Mariana dengan kedalam 10.935 meter.
Kemungkinan Megalodon hidup di sana juga dibantah Cooper. Ia menilai hewan itu tidak akan mampu bertahan hidup pada lingkungan yang tak banyak mangsa.
Sebab, Palung Mariana merupakan tempat tinggal bagi kehidupan makhluk kecil. Sementara, Megalodon butuh mangsa dengan ukuran besar.
“Kami menemukan hiu laut di Palung Mariana dan tidak ada yang mendekati ukuran raksasa 20 meter. Karena Megalodon kemungkinan mencari mangsa berukuran besar, hewan kecil tidak menjadi sumber makanan yang tepat,” ungkapnya.