Sebagai rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana pada hari Minggu (6/8) membuka acara istimewa “Istana Berkebaya.”
Untuk pertama kalinya ribuan perempuan dari beragam profesi, termasuk para menteri perempuan Kabinet Indonesia Maju, melenggang gemulai dengan kebaya dan kain cantik berwarna-warni di catwalk sepanjang 200 meter yang dibangun khusus di depan Istana Merdeka, Jakarta.
“Bunga Menur, bunga Raflesia, mekar sekuntum merah merona. Citra luhur wanita Indonesia, pribadi anggun dengan kebaya,” ujar Ibu Iriana ketika membuka acara itu bersama presiden. Ia tampak mengesankan dengan kebaya encim khas Betawi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tampil cantik dengan kebaya encim dan selendang panjang berwarna merah memuji acara “Istana Berkebaya” yang menurutnya menunjukkan keberagaman dan keindahan budaya Indonesia. Sebelum naik ke catwalk, Sri Mulyani tidak dapat menyembunyikan kegugupannya.
“Rasanya deg-degan karena tidak pernah kerja jadi pelaku catwalk. Insya Allah nanti lancar,” ujarnya. Terbukti ia justru menjadi salah seorang “peragawati” yang mendapat tepuk tangan meriah ketika muncul. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kemudian menulis di Instagramnya “what a lovely evening in Jakarta.”
Tidak hanya Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengatakan sangat deg-degan sebelum tampil. “Senang sambil deg-degan soalnya belum pernah jadi peragawati. Hari ini saya bersama dengan beberapa ibu menteri dan ibu-ibu yang lainnya akan melakukan fashion show mengenakan kebaya dari Betawi, dari Jakarta,” ujar Retno.
Ia menulis di akun Instagramnya, “biasanya saya jogging, hari ini harus melenggang dengan kebaya encim.”
Selain itu, tak hanya para menteri perempuan, peragaan busana kebaya ini juga diramaikan dengan keikutsertaan para duta besar dan istri duta besar negara sahabat, pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara, puluhan Putri Indonesia dan None Jakarta, komunitas Perempuan Berkebaya, dan bahkan pemimpin redaksi perempuan.
Berbicara pada wartawan seusai acara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya untuk dapat memperkenalkan kembali karakter dan kepribadian Indonesia lewat kebaya.
“Karena, sekali lagi, kebaya adalah karakter masyarakat Indonesia, wanita Indonesia, yang anggun, yang lemah lembut, yang sopan, yang bersahaja. Saya kira tadi nampak dalam Istana Berkebaya tadi,” ujarnya.
Lebih jauh presiden mendorong kehadiran kebaya khas masing-masing daerah Indonesia yang dikenal sangat kaya. “Ini terus harus dilakukan dengan gencar, tidak hanya di Jakarta, tapi di daerah-daerah dengan kebaya masing-masing karena ada kebaya encim di Jakarta, nanti ada kebaya gaya Sunda, gaya Jawa, gaya Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, semuanya ada kebaya,” ujarnya.
Jokowi juga mendorong kehadiran desainer lokal yang piawai menghadirkan desain dan kreasi baru, yang kelak mendorong perkembangan UKM di berbagai pelosok daerah.
“Kita ingin agar masyarakat luas menyenangi kembali, menggemari lagi pemakaian kebaya di seluruh kegiatan, seluruh event-event yang ada di Tanah Air,” pungkas Jokowi.