Efek Samping Vaksin Corona Buatan Pfizer

0
574

Vaksin Covid-19 besutan Pfizer dan BioNTech meski 95 persen efektif tetap akan memberikan efek samping kepada pasien.

Para ilmuwan menyebut efek samping dari vaksin ini dengan gejala seperti flu, seperti sakit di lengan, sakit pada otot, sakit kepala dan demam.

Efek samping ini bisa berlangsung selama beberapa hari. Pada beberapa orang, efek samping ini bisa menyebabkan mereka absen dari kantor atau sekolah.

Meski disebut 95 persen efektif, namun 1 dari 10 penerima vaksin disebut tetap rentan terinfeksi virus corona. Hal ini diungkap Pfizer dan BioNTech dalam pernyataan Senin (9/11) lalu. Meski demikian, mereka tidak memaparkan data yang menjadi dasar dari pernyataan tersebut.

Sehingga, dalam jangka pendek warga tetap masih harus melakukan 3M seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Hal ini mesti tetap dilakukan hingga kekebalan populasi (herd immunity) terbentuk dan pandemi berakhir, seperti diserukan WHO.

Data dari uji coba awal dari berbagai vaksin Covid-1 lain juga menunjukan efek samping yang tidak ganas. Meski efek samping ini tergolong ringan, ada kemungkinan mengganggu aktivitas harian.

Seorang eksekutif senior Pfizer mengatakan kepada Stat News, efek samping dari vaksin Pfizer bakal mirip dengan vaksin dewasa standar. Tapi efeknya lebih buruk dari vaksin pneumonia Prevnar besutan Pfizer atau vaksin flu lain.

Sebagai contoh dua dosis vaksin Shingrix, menyebabkan nyeri lengan pada 78 persen penerima dan nyeri otot serta kelelahan pada lebih dari 40 persen pemakai.

Vaksin Shingrix digunakan untuk melindungi orang dewasa dari virus penyebab herpes zoster. Sementara suntikan vaksin flu musiman dapat menyebabkan nyeri di tempat suntikan, sakit dan demam, seperti dikutip NBC News.

“Kami meminta orang-orang untuk mengambil vaksin yang akan menyakitkan,” kata Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan dan kebijakan kesehatan di University Pusat Kesehatan Vanderbilt.

“Ada banyak lengan yang sakit dan sejumlah besar orang yang merasa lesu, dengan sakit kepala dan nyeri otot, selama satu atau dua hari.”

Namun, menurut Dr. Paul Offit, ahli vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia yang duduk di dewan penasihat Pengawas Obat dan Makanan AS yang ikut mempertimbangkan vaksin Covid-19 menyebut efek samping yang paling mungkin terjadi baru bisa dijelaskan setelah data lengkap dari uji coba Pfizer dan lainnya diumumkan.

“Saat Anda melihat data tersebut, Anda dapat lebih akurat menentukan kelompok orang mana yang paling mungkin mengalami efek samping, apa khasiatnya, apa yang kita ketahui tentang berapa lama khasiat bertahan, “katanya.

Sumber : CNN [dot] COM