Platform Zoom Video Communications Inc, Rabu (15/12), mengatakan akan memperluas investasinya di Singapura dengan membuka pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Korporasi juga akan segera merekrut ratusan sarjana teknik terkait rencana tersebut.
Reuters mengutip pernyataan perusahaan penyedia layanan konferensi video itu, melaporkan bahwa Zoom berencana untuk meningkatkan kapasitas pusat datanya di Singapura. Perusahaan yang berbasis di San Jose, California, telah membangun pusat data di Singapura pada bulan Agustus. Itu adalah pusat data pertama yang didirikan Zoom di Asia Tenggara.
Perusahaan melihat adanya lonjakan pengguna aplikasinya pada tahun ini di saat pandemi virus corona menghantam dunia. Covid-19 menyebabkan jutaan pekerja dan siswa terpaksa bekerja dan belajar dari rumah dengan menggunakan platform videonya.
“Kami berencana untuk segera merekrut karyawan,” kata Velchamy Sankarlingam, Presiden Produk dan Teknik Zoom.
Zoom mengatakan akan memilih lokasi untuk pusat R&D barunya karena tren bekerja jarak jauh akibat pandemi mulai berkurang. Saat ini perusahaan sudah memiliki pusat R&D di Amerika Serikat, India, dan China.
Singapura dalam beberapa tahun terakhir berusaha untuk menarik perusahaan-perusahaan teknologi untuk berinvestasi, termasuk di antaranya Facebook, Alphabet Inc dan Alibaba. Sektor teknologi diharapkan akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi negara Singa itu.
Zoom sebelumnya mengatakan perekrutan tenaga kerja Singapura mencangkup sarjana Teknik dan staf pejualan. Perusahaan tersebut mengatakan memiliki lebih dari 3.800 karyawan secara global.