SpaceX milik Elon Musk telah kehilangan puluhan satelit setelah dihantam badai geomagnetik dari badai Matahari sehari setelah peluncuran, yang menyebabkan satelit jatuh dari orbit dan terbakar.
Satelit yang jatuh itu merupakan bagian dari proyek internet satelit SpaceX, Starlink. Proyek ini membuat jaringan internet cepat melalui ribuan satelit di luar angkasa.
Melansir laman BBC, Kamis (10/2/2022), “badai” matahari seperti itu disebabkan oleh ledakan kuat di permukaan matahari, yang memuntahkan plasma dan medan magnet hingga dapat menghantam Bumi.
Perusahaan milik miliarder Elon Musk, mengatakan ada sekitar 40 dari 49 satelit dari peluncuran minggu lalu terkena dampak kejadian badai matahari ini.
“GPS onboard menunjukkan kecepatan eskalasi dan tingkat keparahan badai menyebabkan hambatan atmosfer meningkat hingga 50% lebih tinggi daripada saat peluncuran sebelumnya,” kata SpaceX.
SpaceX mengaku telah mengatur satelit-satelit itu dalam “mode aman” setelah dihantam badai. Namun, gaya tarik atmosfer yang terlalu kuat menyeret 40 satelit mereka.
“Kejadian seperti ini adalah pengingat bahwa luar angkasa itu menantang, meluncurkan satelit atau astronot ke orbit masalah tidak mudah.” ungkap Kepala Surveilans Badan Antariksa Inggris Raya Jacob Geer.