Kesenian Amazigh sarat musik dan tari-tarian folklore. Akhir pekan lalu, Festival Kesenian Amazigh kembali digelar di kota Ouarzazate, Maroko.
Sebagian besar musisi yang hadir berasal dari daerah Ouarzazate, Zagora dan Souss, benteng orang-orang Amazigh. Mereka juga dikenal sebagai Berber.
Gaya dan instrumen mungkin berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya di Maroko, negara di Afrika Utara. Tetapi musik Berber tidak berubah selama ratusan tahun.
Azzeddine Tastift adalah peneliti dalam urusan budaya. Festival ini, menurutnya, “kesempatan untuk merevitalisasi seni dan budaya kota ini, dan mewariskannya kepada generasi mendatang.”
Ahwach adalah kata dari Berber yang berarti tarian kolektif suku Amazigh di Pegunungan Atlas.
Ketua rombongan Sidi Daoud Ahwach di Ouarzazate, Thami Sorrane, mengatakan, “Sebelum tampil, kami mempersiapkan diri dengan baik dan kami merawat perlengkapan, misalnya sorban, tas, dan belati. Setelah itu, saya pastikan untuk memberi pengarahan kepada anggota rombongan. Semua orang harus menunjukkan semua keahliannya karena saya selalu memberi tahu mereka ‘jika kalian tidak bekerja keras lalu apa gunanya?.”
Festival ini telah diadakan di kota Ouarzazate sejak tahun 2003. Acara tersebut diorganisir dan diselenggarakan Kementerian Kebudayaan Maroko.
Selama pandemi virus corona, festival kesenian rakyat itu telah ditunda tiga tahun. Dan kini diselenggarakan kembali.
Peserta festival itu, Fatima Kabboj, mengungkapkan, “Festival ini merupakan kesempatan yang baik bagi warga kota, dan merupakan pelampiasan yang baik bagi mereka, terutama setelah pembatasan yang berlangsung lama akibat pandemi. Ini adalah ruang yang baik bagi masyarakat dan anak-anak mereka untuk menghibur diri dan menikmati kesenian Ahwach.”
Lebih dari 1.100 seniman dari beberapa daerah Maroko ambil bagian dalam festival tahun ini.