Tik Tok menyebut akan mengubah batas minimal umur pengguna Tik Tok di Indonesia menjadi 16 tahun. Aplikasi video singkat ini tadinya membatasi penggunanya minimal berusia 12 tahun.
“Tik Tok [ada] di Amerika, Korea, banyak negara. Oleh karena itu, kami berusaha menyesuaikan dengan peraturan lokal. Kami menghormati budaya Indonesia,” ujar Senior VP Corporate Strategy Bytedance Technology (perusahaan pengembang aplikasi Tik Tok) Zhen Liu usai bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Kemenkominfo, Rabu (4/6).
Dalam pertemuan itu, Rudiantara memang meminta Tik Tok untuk menaikkan batas usia minimal pengguna aplikasinya. Menurutnya, umur pengguna minimal 12 tahun bukan merupakan batas usia yang ideal.
Namun di sisi lain, ia menyadari bahwa jika batas usia minimal diubah menjadi 16 tahun, maka anak-anak yang lebih kecil tidak diberikan ruang untuk berkreasi.
“Kalau 16 tahun, anak anak lebih kecil tidak diberi fasilitasi untuk berkreativitas. Tapi kalau turunkan bar ke bawah kacau. Kalau terlalu tinggi kasihan. Padahal anak anak umur 14 sudah menggunakan ponsel,” jelas Rudi.
Namun, di sisi lain ia khawatir keadaan akan tetap kacau jika anak-anak yang lebih kecil tetap diperbolehkan mengakses Tik Tok. Sehingga, Rudi menekankan adanya pembenahan atas pendidikan anak-anak.
Untuk itu, ia mengatakan akan menjembatani Tik Tok dengan kementerian lain yang lebih berwenang dalam hal ini.
“Platform yang manage adalah Kominfo, tapi kami juga menjembatani dengan kementerian lain. Tidak mungkin kami juga jadi mengurusi anak-anak,” tegasnya.
Sebelumnya, Rudiantara menyatakan alasan Kemenkominfo memblokir aplikasi Tik Tok adalah karena terdapat banyak konten negatif yang tidak ramah anak di platform tersebut, seperti konten yang tidak senonoh dan tidak mendidik.
Dengan ditingkatkannya batas umur minimal pengguna Tik Tok ini membuat pengguna belia seperti Bowo Alpenliebe yang baru berusia 13 tahun tidak lagi bisa menjadi pengguna Tik Tok.
