Seorang diplomat Korea Utara mengatakan program senjata nuklir balistik negara tersebut tidak dapat dinegosiasikan.
Choe Son-hui mengatakan bahwa AS harus “siap untuk hidup berdampingan dengan” sebuah nuklir Korea Utara.
Dia mengatakan bahwa itu adalah “satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian abadi di semenanjung Korea”.
Direktur CIA Mike Pompeo sebelumnya memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin bisa memukul AS dengan rudal nuklir dalam beberapa bulan. Korea Utara mengklaim sudah memiliki kapabilitas.
Pompeo menekankan bahwa Washington masih memilih diplomasi dan sanksi namun mengatakan bahwa pasukan tetap menjadi pilihan bagi AS.
Berbicara di sebuah konferensi non-proliferasi di Moskow, Choe mengulangi ungkapan yang digunakan sebelumnya oleh pejabat Korea Utara bahwa senjata nuklir adalah “masalah hidup dan mati” bagi negara tersebut.
Awal tahun ini, dia dilaporkan mengatakan bahwa pemerintah negara itu akan terbuka untuk pembicaraan dengan AS, jika kondisinya benar.
Namun pada hari Jumat Choe mengatakan Korea Utara akan mempertimbangkan pelaksanaan “resolusi sanksi PBB yang disebut” sebagai tindakan agresi dan perang.
Sejak Korea Utara meningkatkan pengujian misilnya awal tahun ini, sanksi terhadap ekonominya semakin meningkat.
Pemerintah Australia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menerima surat dari Korea Utara, tampaknya juga dikirim ke negara lain, mendesaknya untuk menjauhkan diri dari AS.
Pada hari Kamis, Pompeo memperingatkan bahwa keahlian rudal Pyongyang sekarang berkembang dengan cepat sehingga sulit bagi intelijen AS untuk memastikan kapan akan berhasil, namun akan segera terjadi.
