Pentingnya Bekal Camilan untuk Anak di Sekolah

0
921

Orang tua punya peran penting untuk memastikan kebutuhan gizi anak.

Memantau berbagai makanan yang disantap di rumah terbilang mudah dibanding memantau makanan anak di sekolah.

Seiring anak mulai kembali ke sekolah, orang tua seolah tidak dapat mengontrol apa yang anak konsumsi di sekolah. Menurut ahli gizi Dian Permatasari membawakan bekal untuk anak adalah salah satu hal penting yang dilakukan orang tua.

Orang tua, kata Dian, sebaiknya juga memperhatikan waktu istirahat anak sehingga bekal dapat menyesuaikan dengan kebutuhan, termasuk menyiapkan bekal makanan selingan di samping makan siang.

“Makanan selingan itu juga berkontribusi untuk pemenuhan kalori,” kata Dian saat ditemui usai konferensi pers bersama Minute Maid Nutriforce di Restoran Seribu Rasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Jadi, lanjut Dian, seperti orang dewasa, anak pun menginginkan makanan selingan atau snackdi sela sarapan, makan siang dan makan malam. Menurutnya, makanan selingan dapat memberikan kontribusi sebesar 10-15 persen kebutuhan kalori per hari.

Dian memberikan contoh, misalnya kebutuhan kalori sebesar 1.500 kkal, maka 10 persennya dapat disumbang lewat makanan selingan yakni 150 kkal.

“Sisanya dibagi untuk makan pagi, makan siang dan makan malam,” imbuhnya.

Layaknya menyiapkan bekal makan siang untuk anak, orang tua pun perlu memperhatikan beberapa hal sebelum menyiapkan makanan selingan. Orang tua disarankan untuk memberikan variasi menu agar anak tidak cepat bosan.

Kemudian, isi bekal atau makanan selingan memiliki komposisi yang sesuai dengan kebutuhan anak yakni mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Untuk menambah semangat anak mengonsumsi makanan selingan, sebaiknya tampilan makanan dibuat semenarik mungkin.

“Ajak anak berdiskusi untuk makanan selingannya supaya anak juga lebih semangat mengonsumsi makanan selingan yang sudah dia pilih,” ucap Dian.

Hanya saja, pemberian bekal makan siang dan makanan selingan bukanlah cara untuk menyiasati anak yang sulit sarapan.

Dian menegaskan bahwa anak sebaiknya tidak melewatkan sarapan. Jika anak sulit sarapan, maka orang tua sebaiknya memberikan sarapan yang praktis dikonsumsi.

“Misal anak cuma mau makan sedikit roti atau nasi, nah kemudian ditambah susu sebagai pelengkap. Jadi untuk sarapan itu enggak boleh dilewatkan terus akhirnya jadi selingan saja,” katanya.

Sumber : CNN.com