Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) sudah punya solusi terkait penanganan limbah baterai kendaraan listrik. Penanganannya dikatakan mengikuti sistem internasional.
Sistem internasional itu, menurut Deputy Director, Marketing Communication Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Hari Arifianto, berarti pembuangan limbah baterai kendaraan listrik atau hibrid dilakukan ke Belgia. Pemusatan pembuangan limbah baterai ke Belgia dijelaskan sudah ditetapkan Daimler AG sebagai induk Mercedes-Benz di Jerman.
Limbah baterai diketahui masuk dalam kategori B3 atau bahan berbahaya dan beracun, sebab itu strategi MBDI menanganinya penting untuk diketahui. MBDI berencana memasarkan model hibrid pertama, sedan E 350 e Electric Intelligence (EQ) di Indonesia pada tahun depan.
“Iya ke Belgia, jadi memang tidak semua negara punya penanganan atau fasilitasnya,” kata Hari saat ditemui di kawasan Mh Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (24/9).
Dalam proses pembuangan limbah baterai, jelas Hari, terdapat penanganan khusus mulai dari pengemasan, cara pengiriman hingga menentukan waktu pengiriman limbah. Pengemasan pun harus rapi tanpa ada kebocoran, dan pada saat pengiriman tidak boleh dicampur dengan barang lainnya.
“Pelayanan ini akan berlaku di seluruh dunia, sama semua standarnya dari Mercedes-Benz,” ujar dia.
Menurut Hari, konsumen tidak akan terbebani soal pembuangan limbah baterai.
“Jika pelanggan ada masalah di baterai, tinggal datang, dan diganti. Kami kemas dan kami ekspor lagi,” ujar Hari.
Tanpa perhatian khusus dari sekarang, limbah baterai kendaraan listrik bakal jadi masalah kompleks jika Indonesia sudah memasuki era pemasaran massal kendaraan hibrid atau listrik. Namun sayangnya, pemerintah hingga kini belum juga menentukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto, bukan hanya Indonesia yang kebingungan soal pengolahan limbah baterai. Beberapa negara seperti China dan Jepang dikatakan juga belum menemukan solusi walau sudah lebih dulu memasarkan kendaran listrik.
Beda dari MBDI, Astra Honda Motor (AHM) yang menjadi produsen sepeda motor hibrid pertama di Indonesia menjadikan Singapura sebagai destinasi pengolahan limbah baterai PCX Hybrid. AHM bekerjasama dengan salah satu perusahaan asal Swedia untuk mengolah limbah baterai itu.
Sumber : CNN [dot] COM