Bukalapak meresmikan pusat riset dan pengembangan di kawasan Dago, Kota Bandung. Menurut Pendiri sekaligus Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, kehadiran kantor baru di Bandung sesuai dengan visi perusahaannya untuk membangun UKM di seluruh Indonesia dan memperluas literasi digital di Indonesia demi membangun bangsa.
“Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hingga saat ini kami memiliki berbagai fitur dan mulai membangun ekosistem warung digital,” kata Fajrin dalam acara peresmian kantor baru Bukalapak di kawasan Dago, Kota Bandung, Jumat (14/18).
Perkembangan tersebut, kata Fajrin, terus dikelola guna memajukan industri UMKM Indonesia melalui pelayanan terbaik dan pengalaman berbelanja yang nyaman.
“Akan ada banyak sekali inovasi dan terobosan baru yang kami harapkan dari kantor riset dan pengembangan ini, salah satunya produk pelayanan publik yang kami tanda tangani hari ini dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Peresmian kantor Bukalapak tersebut ditandai juga dengan penandatanganan nota kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut. turut hadir Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam perjanjian kerja sama antara Bukalapak dengan Pemprov Jabar, terdapat beberapa hal yang disepakati antara lain peningkatan pelayanan publik di Jawa Barat, promosi potensi pariwisata daerah, dan pembinaan UMKM Jawa Barat melalui pemanfaatan teknologi.
“Saat ini kan trennya bisnis via digital […] sebagai gubernur, saya juga harus digital inclusive. Menolong orang yang belum paham untuk bisa mengakses teknologi yang terus berkembang,” ujarnya.
Fajrin menjelaskan, kantor riset dan pengembangan Bukalapak ini diharapkan akan turut membangun ekosistem startup teknologi dan produk di Bandung.
Sebab, talenta-talenta berbakat di Bandung turut bergabung dan akan fokus dalam berbagai pengembangan di antaranya produk teknologi dan kecerdasan buatan.
Pria yang karib disapa Emil ini menjelaskan visi pemerintahannya sebagai provinsi yang mengedepankan digital. Sebagai gubernur yang dilantik pada September 2018 lalu, Emil berharap visi Jabar sebagai provinsi digital akan segera terwujud.