Supermarket Umat Yahudi Jadi Target Penembakan dalam Aksi ‘Kejahatan Berdasar Kebencian’

0
804

Supermarket umat Yahudi di New Jersey, Amerika Serikat, menjadi target penembakan yang menewaskan enam orang, termasuk kedua tersangka, kata pihak berwajib.

Meski motif penembakan belum diketahui, wali kota Jersey mencuit bahwa “kebencian dan paham anti-semitik” tidak diinginkan di kota itu.

Dalam video kamera CCTV, kedua tersangka tampak menembaki supermarket itu sebelum masuk ke dalamnya.

Wali Kota Jersey, Steven Fulop, menuturkan kepada wartawan bahwa kamera jalan merekam keduanya “perlahan” mengendarai van sewaan mendekati supermarket, lalu “dengan tenang, membuka pintu dengan dua senapan panjang dan mulai menembaki dari jalanan” ke dalam toko.

Direktur keamanan masyarakat, James Shea, mengatakan bahwa, dalam video, mereka tampak memarkirkan mobil van mereka “dan langsung menembaki lokasi”.

Supermarket umat Yahudi menjadi target

Saat ditanya mengapa polisi yakin bahwa supermarket tersebut merupakan target penembakan, ia mengatakan bahwa kedua pelaku “melewati” banyak orang lainnya yang berjalan kaki di jalanan untuk menyerang toko tersebut.

Kedua pelaku bernama David Anderson, 47 tahun, dan Francine Graham, 50 tahun.

Beberapa sumber mengatakan kepada NBC, Anderson adalah pengikut gerakan Yahudi Ibrani Hitam, yang meyakini bahwa mereka adalah keturunan sebenarnya dari bangsa Israel kuno.

Salah seorang tetangga pelaku mengatakan kepada NBC bahwa Graham adalah mantan perawat pribadi di Manhattan, dan bertemu Anderson setelah ia disakiti di tempatnya bekerja.

New York Times dan New York Post melaporkan pada Rabu (11/12) bahwa salah satu pelaku pernah membuat unggahan media sosial yang bernada anti-Yahudi dan anti-polisi sebelum melakukan penyerangan.

Wali Kota New York, Bill de Blasio, menyebut serangan itu sebagai “aksi kejahatan berdasar kebencian” dan “aksi teror”. Ia meminta polisi waspada, terutama di kawasan komunitas Yahudi.

Kota Jersey sendiri termasuk ke dalam kawasan metropolitan New York.

“Hal ini mengonfirmasi kenyataan yang menyedihkan. Terdapat krisis anti-semitik yang mencengkram negeri ini. Ada krisis anti-semitik di kota ini,” ujarnya dalam konferensi pers.

Siapa saja yang menjadi korban?

Setidaknya satu polisi dan lima orang lainnya tewas dalam serangkaian baku tembak “dahsyat” di Kota Jersey, negara bagian New Jersey, Amerika Serikat.

Mereka antara lain Mindy Ferencs (32 tahun), Miguel Douglas (49 tahun) dan Moshe Deutch (24 tahun).

Dua polisi lainnya juga terluka dalam insiden yang memuncak menjadi baku tembak setelah para pelaku penembakan membarikade diri mereka di sebuah toko khusus umat Yahudi.

Beberapa sekolah dan pertokoan di sana juga disterilkan.

Polisi yang tewas bernama Joseph Seals, 39 tahun, yang telah bertugas selama 13 tahun di kepolisian.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Kepala Kepolisian Kota Jersey, Mike Kelly, mengatakan bahwa Seals merupakan “petugas kepolisian yang memimpin operasi penyingkiran senjata api dari jalanan”.

Kronologi penembakan

Kelly mengatakan bahwa baku tembak itu pertama kali pecah di sebuah kompleks pemakaman selepas pukul 12 siang waktu setempat (pukul 24.00 WIB).

Seals tewas saat menghampiri kedua pelaku untuk menanyai mereka terkait kasus pembunuhan seorang pengendara Uber pada akhir pekan sebelumnya, kata Jaksa Agung New Jersey, Gurbir Grewal.

Keduanya lantas meninggalkan lokasi dengan menggunakan sebuah mobil van dan berkendara menuju supermarket khusus umat Yahudi (kosher), di mana mereka kemudian terlibat dalam baku tembak dengan polisi bersenjata dan polisi federal selama empat jam.

Kelly mengatakan bahwa kedua terduga pelaku dipersenjatai “senapan bertenaga tinggi” dan menembakkan “ratusan amunisi”.

Puluhan aparat penegak hukum, termasuk tim SWAT dan agen federal, diterjunkan ke lokasi baku tembak yang telah menewaskan setidaknya lima orang di dalam toko, termasuk kedua pelaku penembakan.

Kelly mengatakan mereka yakin tiga orang lainnya yang terbunuh merupakan perbuatan para terduga pelaku.

“Kami rasa ini adalah tembakan para pelaku,” ujarnya.

Setidaknya satu orang yang selamat dari dalam toko tengah menerima perawatan, dan di mobil van yang digunakan para pelaku ditemukan sebuah bom pipa aktif.

Selain itu, sebuah pesan berisi ocehan juga ditemukan di dalam mobil tersebut, sengaja agar ditemukan polisi.