Amazon menguji penggunaan wearable device untuk social distancing di lingkungan kerja perusahaannya. Alat ini akan memberi notifikasi jika jarak antar karyawan terlalu dekat.
Wearable gadget ini semacam gelang plastik bening yang akan menampilkan lampu LED dan sistem audio. Ketika pekerja terlalu dekat satu sama lain, alat tersebut akan mengeluarkan suara bip keras dan lampu berkedip.
Sejauh ini, Amazon menguji wearable gadget tersebut pada para pekerja gudang Amazon yang bekerja di shift siang. Karyawan dapat mengambil alat ini di seluruh fasilitas Amazon dan akan menerima instruksi tentang cara menggunakannya.
Dikutip dari CNBC, Amazon berharap teknologi tersebut akan membantu karyawan dan tim bisa bekerja lebih aman di tengah pandemi COVID-19.
Juru bicara Amazon mengonfirmasi bahwa perusahaannya memulai percobaan ini dalam skala kecil. Dia menambahkan, Amazon akan menggunakan feedback dari karyawan yang ikut menguji perangkat tersebut untuk pengembangan lebih lanjut sebelum nantinya digunakan untuk seluruh karyawan.
“Kami bersemangat sekali menguji teknologi ini dan menantikan feedback untuk memahami apakah alat ini efektif untuk membuat karyawan lebih aman,” ujar juru bicara tersebut.
“Selain itu, jika ada yang terinfeksi COVID-19, data yang diambil dari perangkat ini bisa digunakan untuk melakukan pelacakan,” sambungnya.
Amazon sebelumnya menerima hujan kritikan terkait keselamatan para karyawannya. Kondisi karyawan di bagian gudang dinilai kurang terlindung dari ancaman virus Corona.
Sebagian karyawan di bagian gudang Amazon menyebut secara anonim bahwa keamanan mereka dikesampingkan. Amazon kemudian menyatakan mereka memberi dukungan jika ada pegawai yang terinfeksi COVID-19 dan juga menjaga kesehatan semua pegawai.
Memang kemudian ada kemajuan dalam memperlakukan karyawan di gudang. Akan tetapi masih ada komplain dari pegawai bahwa mereka kesulitan menerapkan social distancing dan tidak punya masker.