Apple termasuk salah satu dari belasan perusahaan yang menyuarakan kekhawatirannya akan dampak dilarangnya WeChat di Amerika Serikat. Apple khususnya khawatir pelarangan ini akan berdampak pada penjualan iPhone di China.

Presiden Donald Trump berencana melarang WeChat dan TikTok di AS karena masalah keamanan nasional, dan sepertinya Trump tidak peduli dengan argumen Apple.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih beberapa hari yang lalu, Trump mendapat pertanyaan tentang dampak dilarangnya WeChat terhadap penjualan iPhone di China dan negara lain. Trump hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan ‘masa bodoh’.

“Harus melakukan apa yang baik dalam hal keamanan negara kita. Kita telah sering dikecewakan oleh China,” kata Trump seperti dikutip detikINET dari 9to5Google, Minggu (16/8/2020).

Pada awal Agustus lalu, Trump menandatangani keputusan eksekutif yang melarang perusahaan AS untuk berbisnis dengan perusahaan induk TikTok dan WeChat. Saat ini Microsoft sedang berdiskusi dengan TikTok untuk membeli bisnisnya di AS, tapi WeChat sepertinya tidak memiliki pembicaraan serupa.

Pada pertengahan minggu ini, Apple bersama Disney, Ford, Intel dan belasan perusahaan AS lainnya berdiskusi dengan Gedung Putih dan memperingatkan dampak pelarangan ini akan sangat parah.

Untuk kasus Apple, WeChat merupakan aplikasi yang penting bagi pengguna iPhone di China dan melarang WeChat di App Store akan berdampak buruk bagi penjualan iPhone di China. Apalagi cakupan dari keputusan ini masih tidak jelas, apakah hanya berlaku di AS atau di seluruh dunia termasuk China.

Analis Ming-Chi Kuo sudah memperkirakan penjualan iPhone di seluruh akan turun hingga 30%. Survei yang dilakukan di Weibo juga menemukan 95% pengguna iPhone lebih memilih berpaling ke merek lain daripada harus kehilangan WeChat.