Sistem kekebalan tubuh dirancang untuk mendeteksi ataupun menghancurkan ‘benda asing’ yang masuk ke tubuh seperti bakteri atau virus. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sistem imun tubuh.
Beberapa faktor seperti tidur, diet, tingkat stres dan kebersihan dapat mempengaruhi kinerja kekebalan. Selain itu, setiap penyeimbangan perilaku boleh jadi menyebabkan kerusakan pada fungsi kekebalan.
Seringkali dampak dari faktor-faktor tersebut luput dari perhatian Anda. Tapi jika Anda cenderung sakit setelah mengerjakan proyek besar di tempat kerja atau saat ujian akhir sekolah, maka kemungkinan besar sistem imun tubuh sedang menurun karena stres, kurang tidur atau, makan berlebihan.
Berikut faktor yang mempengaruhi sistem imun tubuh.
Lingkungan
Alih-alih faktor genetik, dilansir dari laman Farmasi UGM, penelitian menunjukkan faktor lingkungan lebih memainkan peran dalam pengembangan komponen sistem imun. Beberapa aktivitas sistem imun seperti eliminasi bakteri, jamu dan virus, dipengaruhi faktor genetik.
Faktor lingkungan ini bereaksi lebih lambat mengatasi mikroba, bakteri, jamur dan virus. Namun, kemampuan faktor lingkungan dalam mengeliminasi ini lebih spesifik dan bertahan lama.
Siklus Tidur
Sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh siklus bangun tidur dari ritme sirkadian tubuh. Studi menunjukkan, tubuh akan mengalami penurunan kadar hormon stres kortisol ketika tidur yang mengaktifkan sinyal sistem imun.
Kebersihan
Sebagian orang cenderung percaya diri dengan kebersihan tubuh mereka. Padahal studi menemukan dari 85 persen orang yang melaporkan cuci tangan setelah ke toilet umum, hanya 67 persen orang yang betul-betul mencuci tangan.
Itupun kadang, tak semua mencuci tangan dengan cara yang tepat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan setidaknya 15 detik untuk menggosok tangan dengan sabun.
Toilet hanya salah satu, pelbagai aktivitas lain juga menuntut Anda untuk mencuci tangan demi menjaga kebersihan. Di antaranya seperti memegang uang, bersin dan batuk, atau menyentuh hewan piaraan.
Nutrisi Makanan
Buah dan sayuran jadi dua hal yang kerap dianjurkan untuk dimasukkan ke menu makan harian. Ada banyak alasan kesehatan serupa konsumsi buah dan sayuran untuk sistem imun.
Studi menunjukkan, vitamin C, A, E, B6 dan B12 serta mineral seperti zat besi dan seng sangat penting untuk memelihara fungi kekebalan. Semua nutrisi ini dapat ditemukan dalam buah dan sayuran.
Sementara dikutip dari laman Farmasi UGM, sebaiknya Anda menghindari makanan sarat lemak dan gula atau biasa disebut makanan barat (western diet) seperti pada makanan cepat saji.
Makanan barat tersebut cenderung menyebabkan stres, sehingga imun mudah menurun dan berpotensi memicu penyakit. Beberapa makanan yang direkomendasikan di antaranya yogurt, acar atau produk fermentasi dan makanan kaya serat.
Usia
Usia juga jadi faktor yang mempengaruhi sistem imun. Semakin bertambah usia maka sel-sel imun akan menurun pula aktivitasnya.
Sebagaimana sel lain, umumnya sel imun berada pada puncak aktivitasnya ketika memasuki usia dewasa. Saat beranjak tua, sel imun termasuk kemampuan produksi protein untuk melawan infeksi virus (interferon) pun bakal menurun.
Stres
Tantangan lain menjaga sistem imun tubuh adalah menyeimbangkan tingkat kortisol. Jadwal kerja atau kegiatan yang padat hingga beban harian dapat membuat lelah.
Rasa lelah tersebut sejalan dengan peningkatan kadar hormon stres, kortisol. Kondisi ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menurun.
Stres yang gagal dikelola akan mempengaruhi pola makan, siklus tidur, suasana hati hingga asupan makanan yang semua ini berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi sistem imun.
Sumber : CNN [dot] COM