Imbauan Selebrasi Gol dengan mematuhi Protokol Covid-19 menjadi polemik

0
533
FA mengatakan Sepak Bola inggris Mengalami tantangan yang sangat besar
FA mengatakan Sepak Bola inggris Mengalami tantangan yang sangat besar

Imbauan otoritas Premier League kepada pemain untuk tetap menjaga jarak saat berselebrasi gol telah memicu polemik.

Mayoritas pemain tidak senang karena mereka menganggap berpelukan atau berkerumun dalam perayaan gol adalah naluri yang memang sulit dikontrol.

Apa yang dilakukan gelandang serang Leicester City James Maddison mungkin bisa jadi pionir selebrasi gol yang tetap mematuhi protokol Covid-19. Yaitu, ketika Maddison mencetak gol pertama The Foxes kontra Southampton FC pada matchweek ke-18 kemarin (17/1).

Sesaat setelah mencetak gol pada menit ke-37 itu, Maddison melakukan gestur bersalaman virtual dengan sebelumnya meminta rekan setimnya untuk tidak menyentuhnya.

”Jika hal-hal kecil seperti itu (selebrasi menjaga jarak, Red) bisa membuat sepak bola terus berjalan, biarlah itu terjadi. Sebab, kami sebagai pesepak bola adalah contoh konkret dan tidak ada yang ingin sepak bola berhenti,” papar Maddison kepada BT Sport.

Ketika selebrasi Maddison menuai pujian, lain halnya dengan apa yang dilakukan kapten Chelsea Thiago Silva. Ketika Chelsea mengalahkan Fulham FC 1-0 di Craven Cottage kemarin, Silva melakukan tindakan yang dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes).

Bek tengah asal Brasil itu melepas jersey-nya, kemudian melemparkannya kepada pekerja proyek di tribun stadion seusai pertandingan. Memang, seusai pertandingan, Silva dinyatakan negatif Covid-19.

Hanya, tindakan itu jelas-jelas melanggar aturan prokes FA (PSSI-nya Inggris) yang melarang pemain memberikan atau bertukar jersey dalam pertandingan pada masa pandemi Covid-19. ”Ancaman sanksi FA kini menanti Thiago Silva,” tulis Daily Mail.