Genap Berusia 12 Tahun dan Memiliki 2 Milliar Pengguna, tapi WA masih punya musuh ?

0
728

2021 bukan tahun yang bagus bagi WhatsApp , mengingat di awal tahun aplikasi perpesanan itu dihantam isu kerentanan seputar privasi data penggunanya. Terutama, setelah perusahaan mengeluarkan aturan baru yang memaksa pengguna untuk menyetujuinya.

Kendati demikian, WhatsApp masih memiliki begitu banyak pengguna. Meskipun ada laporan yang menyebutkan bahwa WhatsApp mengalami penurunan pengguna hingga 11%.

Di tahun ini juga, WhatsApp genap berusia 12 tahun. Melalui akun Twitter resminya, WhatsApp mengucapkan ulang tahun untuk dirinya sendiri, dan memamerkan keunggulannya dibanding aplikasi serupa.

WhatsApp mengatakan, bahwa ada lebih dari 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya yang mengirimkan lebih dari 100 miliar pesan, dan juga melakukan lebih dari 1 miliar panggilan setiap harinya.

“Kami akan terus melanjutkan komitmen kami terkait privasi Anda dengan enkripsi end-to-end. Selalu dan selamanya. Selamat 12 tahun WhatsApp!” tulis WhatsApp, Kamis (25/2).

Sekadar informasi, pada 2009, Brian Acton dan Jan Koum merupakan pendiri WhatsApp, setelah mereka berhenti dari pekerjaannya di Yahoo!.

Kemudian pada 2014, Acton kemudian menjual WhatsApp kepada Facebook. Harganya tidak main-main, saat itu saja sudah dibanderol USD22 miliar.

Kini Acton membangun kembali aplikasi serupa yang digadang lebih aman, yakni Signal. Acton menjabat sebagai Executive Chairman Signal Founsation, lembaga yang membantu pengembangan aplikasi Signal.

Signal merupakan aplikasi kirim pesan yang mengalami kenaikan jumlah pengguna dalam beberapa hari terakhir, setelah direkomendasikan oleh pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, melalui akun Twitter pribadinya

Signal dan penantang lainnya, Telegram, mengancam kepopuleran WhatsApp, setelah aplikasi di bawah naungan Facebook itu mengeluarkan aturan privasi baru yang kontroversi.

Namun, kepopuleran WhatsApp sepertinya tak tergoyahkan. Seperti disebutkan sebelumnya, masih sangat banyak pengguna WhatsApp yang tersebar di seluruh dunia.

Mungkin kepedulian masyarakat terhadap data di dunia maya belum cukup tinggi. Atau WhatsApp memang dirasa aplikasi yang cukup aman.

Meski begitu, WhatsApp juga sudah berkali-kali mengeluarkan klarifikasi bahwa aplikasinya dijamin aman, dan tak ada privasi pengguna yang disalahgunakan. Langkah ini sebagai respon agar perusahaan tak kehilangan lebih banyak penggunanya.