Para ilmuwan memanfaatkan apa yang ada di alam untuk melawan pandemi COVID-19. Ternyata lebah bisa mendeteksi virus Corona.

Itulah hasil dari penelitian para ilmuwan di Belanda seperti dilansir dari News.com Australia, Senin (10/5/2021). Di Wageningen Bioveterinary Research, pada ilmuwan meneliti 150 lebah.

Mereka melatih lebah untuk mendeteksi SARS-CoV-2 pada hewan berang-berang yang sakit. Untuk melatihnya, lebah ini diberi imbalan air gula. Setelah beberapa waktu, lebah ini bisa mendeteksi virus Corona pada sampel yang diambil dari manusia.

“Lebah memanjangkan lidah untuk mengambil air gula. Dengan latihan berulang, lebah memahami air gula adalah imbalan untuk membaui stimulus. Dengan kondisi ini diulang terus, lebah tetap bisa membaui stimulus ini meski tidak diberi imbalan air gula,” kata tim ilmuwan dalam laporannya.

Menurut InsectSense, lebah punya syaraf reseptor yang sangat sensitif. Mereka bisa mencium apa yang disebut sebagai Volatile Organic Compounds (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap.

Tim ilmuwan membuat prototipe mesin yang disebut BeeSense. Tujuannya melatih banyak lebah sekaligus terutama biosensor agar lebah bisa mendiagnosis COVID-19.

Riset di Wageningen percaya kalau BeeSense bisa menjadi alat diagnostik yang efektif di negara berkembang yang memiliki akses teknologi kesehatan yang terbatas. Meskipun, lebah tidak akan menggantikan alat PCR.

“Tidak ada yang bilang kalau mereka bisa menggantikan mesin PCR, tapi lebah-lebah ini bisa sangat menjanjikan,” kata pakar syaraf hewan Holger Volk kepada Nature.