Instagram Rilis Fitur ‘Take a Break’ Cegah Pengguna Scrolling Berlebih

0
481

Instagram merilis fitur baru yakni notifikasi “take a break” atau istirahat guna mengingatkan para penggunanya agar tak berkutat pada layar ponsel dan aplikasi itu dalam waktu lama.

Notifikasi istirahat ini akan muncul dengan bunyi ping kepada setiap pengguna setelah 10, 20 atau 30 menit bergulir (scrolling) aplikasi Instagram. Notifikasi itu pun akan menyarankan setiap pengguna untuk berhenti bergulir dan beralih aktivitas lain.

Fitur ini tidak akan terpasang otomatis atau default. Namun, Instagram memaparkan setiap pengguna, terutama remaja, akan mendapatkan pemberitahuan yang mendorong mereka untuk mengaktifkan fitur pengingat ini.

Instagram menyatakan fitur keamanan ini diterapkan sebagai salah satu upaya aplikasi tersebut menjaga pengguna, terutama anak muda, tetap aman dan sehat secara mental selama berselancar di media sosial.

Fitur baru ini pun akan mencakup batasan yang tidak ditentukan pada konten apa yang direkomendasikan secara algoritme khususnya bagi pengguna remaja.

Instagram juga tengah merancang fitur parental yang menjadikan setiap orang tua dapat melihat dan mengelola batas waktu bagi anak-anak mereka saat menggunakan aplikasi tersebut.

“Kami merilis fitur ini karena kami ingin orang-orang dapat beristirahat dan menghabiskan waktu mereka di Instagram dilatarbelakangi dengan niat dan tujuan bermakna-terlepas dari apakah itu berarti melihat lebih sedikit iklan atau tidak,” kata juru bicara Meta, Liza Crenshaw.

Meta merupakan induk perusahaan Facebook Cs yang juga menaungi aplikasi Instagram.

Fitur keamanan ini dirilis Instagram setelah eks pegawai Facebook, Frances Haugen, membeberkan riset internal perusahaan yang menunjukan bahwa Instagram membahayakan kesehatan mental kaum perempuan dan anak perempuan.

Pembaruan ini pun diterapkan sehari sebelum CEO Instagram, Adam Mosseri, dipanggil untuk bersaksi di depan Kongres Amerika Serikat tentang dampak perusahaan terhadap generasi muda.

“Fitur ini bertujuan memberdayakan seluruh pengguna agar membuat keputusan berdasarkan informasi tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka,” kata Mosseri.

Dikutip The Washington Post, para pembuat kebijakan telah mengkritik Facebook yang dinilai gagal menyebarkan hasil penelitiannya terkait generasi muda.

Facebook berdalih bahwa penelitian ditanggapi di luar konteks semestinya.

Sejumlah fitur keamanan lainnya juga telah digodok Instagram. Pada Januari lalu, Instagram menyatakan tengah mengerjakan fitur yang mengizinkan pengguna dapat menghapus unggahannya, komentar, dan tanda likes secara massal guna mengelola aktivitas online mereka lebih baik.

Pada 2022, Instagram juga berencana membatasi kontak yang tidak diinginkan antara satu pengguna dengan pengguna lain yang diniai sebagai orang asing. Fitur ini dibuat demi mencegah orang-orang asing menandai pengguna remaja di komentar atau unggahan mereka.

Aplikasi foto dan video itu juga mengatakan akan meluncurkan parental control pada Maret mendatang yang memungkinkan orang tua melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anak remaja mereka selama menggunakan Instagram. Orang tua juga bisa menetapkan batas waktu anak-anak mereka menggunakan aplikasi tersebut.

Instagram juga mengatakan tengah bereksperimen membuat fitur pengingat bagi para pengguna, terutama remaja, agar tidak menghabiskan terlalu banyak waktu “berkutat” pada unggahan terkait suatu topik tertentu.

Fitur ini digodok setelah Instagram dikritik karena menyajikan unggahan yang berpotensi membahayakan remaja, seperti informasi soal diet dan penurunan berat badan serta konten yang mempromosikan gangguan makan.

Sumber : CNN [dot] COM