Produsen ban terus berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Di antara inovasi itu adalah membuat ban tanpa udara yang belakangan ramai dibahas sebagai masa depan ban mobil penumpang.
Salah satu produsen yang ikut mengembangkan ban dengan teknologi itu adalah Goodyear. Namun bedanya, ban tanpa udara yang dikembangkan perusahaan dibuat guna mendukung sebuah robot pengiriman otonom, Starship.
Starship Technologies merupakan perusahaan portofolio Goodyear Ventures yang membangun dan mengoperasikan jaringan lebih dari 1.000 robot otonom.
Fungsi robot otonom ini beragam mulai dari membawa dan mengirimkan paket, bahan makanan, dan makanan langsung ke pelanggan.
Goodyear menjelaskan pembuatan ban ini merupakan jawaban atas permintaan Starship terkait kesehatan dan perawatan ban. Perusahaan lantas mengembangkan ban tanpa udara yang dirancang khusus untuk memperpanjang usia ban dan mengurangi aktivitas perawatan bagi armada pengiriman robot itu.
Saat ini Goodyear dan Starship telah memasuki fase pengujian lapangan di Universitas Bowling Green State guna mengevaluasi ketergantungan kendaraan dan ban.
Data pengujian awal ban di kendaraan telah menunjukkan hasil positif terkait dengan tapak, pengereman, dan peredam getaran.
“Kami sangat antusias untuk memperluas arsitektur ban tanpa udara kami yang unik ke dalam bentuk mobilitas baru,” kata Michael Rachita, Manajer Program Senior, ban non-pneumatik Goodyear dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1).
Robot ini diklaim melakukan ribuan pengiriman setiap hari di semua jenis kondisi cuaca dan medan.
Selain Goodyear, ban tanpa udara juga sudah lebih dahulu dikembangkan bakal mobil oleh pabrikan Michelin dengan nama Unique Puncture-proof Tire System (Uptis) dan secara eksklusif menggandeng General Motors (GM).
Produsen ban asal Prancis ini mengaku sudah mengembangkan ban tanpa udara sejak 2005.
Kemudian produsen lain yang juga mengembangkan ban tanpa udara adalah Bridgestone dengan produk bernama QuietTrack. Tidak sampai di situ, divisi khusus TNI AD di Indonesia juga telah mengembangkan ban tanpa udara yang uji cobanya digunakan pada kendaraan milik prajurit.
Ban tanpa udara umumnya sama seperti ban konvensional, dinilai dari bentuk seperti donat, berwarna hitam, dan terbuat dari karet. Namun bedanya ban tanpa udara tidak dirancang menampung udara jadi desainnya dibuat berongga pada bagian dinding.
Struktur berongga itu fungsinya sebagai penyangga antara bagian tapak ban dan pelek. Struktur tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan, ini akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan tidak rata.