Jet supersonik buatan Space Transportation. (tangkapan layar dari spacetransportation.com)
Jet supersonik buatan Space Transportation. (tangkapan layar dari spacetransportation.com)

Perusahaan asal China, Space Transportation, mengatakan sedang mengembangkan kendaraan pariwisata berupa kombinasi pesawat dan roket bersayap yang sanggup terbang dari Bejing ke New York sekitar 7.000 kilometer dalam waktu satu jam saja.

Dalam presentasi digital di situs perusahaan terlihat sebuah jet penumpang menempel pada dua roket pendorong lalu diterbangkan vertikal. Jet penumpang itu lalu lepas dari roket pendorong kemudian terbang ke suborbital dan melaju dengan kecepatan supersonik.

Roket pendorong mendarat di Bumi secara vertikal, cara kerjanya mirip roket Falcon 9 buatan SpaceX. Sementara pesawat penumpang juga melakukan pendaratan serupa setelah sampai tujuan.

Kendaraan ini dikatakan memiliki biaya operasional lebih murah dibanding ‘roket yang membawa satelit dan lebih cepat dari pesawat tradisional’.

BGR menjelaskan pada Minggu (20/3) bahwa Space Transport akan melakukan tes pada 2023. Kemudian diharapkan penerbangan pertama jet supersonik ini bisa dilakukan pada 2024.

Selanjutnya penerbangan pertama mengangkut penumpang ditargetkan pada 2025. Perusahaan juga berencana melakukan tes penerbangan kendaraan luar angkasa pada 2030.

Wisata luar angkasa belakangan jadi topik yan menarik, terutama karena NASA berharap membuatnya semakin terbuka untuk banyak orang pada 2030 ketika stasiun luar angkasa ISS pensiun.

Selain Space Transportation, perusahaan lain seperti Virgin Galactic juga sudah melakukan penerbangan ke luar angkasa. Sementara SpaceX yang didirikan Elon Musk berencana membuat sistem penerbangan suborbital.